Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minum alkohol memang tak baik buat kesehatan dan dilarang oleh agama karena lebih banyak mudaratnya. Namun penggemar minuman memabukkan ini sangat banyak. Bahkan orang-orang yang kurang mampu pun selalu mencari cara agar bisa menenggak alkohol dengan cara membuat minuman keras oplosan yang bisa berakibat fatal bagi tubuh, bahkan berujung kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain miras oplosan, ada juga yang palsu dengan harga yang pastinya lebih murah dan akibatnya sama fatal. Kasus kematian terus meningkat di seluruh dunia, terutama di daerah tujuan wisata. Contohnya di Turki, di mana tercatat 124 kematian sejak awal 2025, menurut CBS. Belum lagi kasus kematian banyak turis di Laos pada 2024 akibat keracunan metanol. Di Indonesia, kasus kematian masal karena miras oplosan di Februari 2025 terjadi di Cianjur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daniel Ufland, pendiri retail wiski The Whisky Masters, membagi tips agar tak terkecoh minuman keras palsu yang membahayakan jiwa. "Perdagangan alkohol palsu tak hanya ilegal tapi juga berpotensi kematian. Dengan semakin maraknya laporan kasus keracunan alkohol palsu, penting untuk memahami minuman yang palsu," ujarnya, dikutip dari Mirror.
Kemasan
Ufland mengatakan kemasan miras palsu bisa sangat mirip yang asli, dari botol sampai label. Namun yang palsu bisa dideteksi dari kualitas label yang buruk, salah ejaan, dan tulisan yang buram karena dibuat oleh tenaga yang tidak profesional.
Aroma
Bau alkohol asli khas tapi yang palsu bisa tercium seperti zat kimia. Ulfand menyebut bau seperti cat kuku atau pengencer cat dan mengingatkan, "Jika aroma minuman mencurigakan, sebaiknya jangan ambil risiko."
Buih
Perhatikan, apakah buih minuman terlalu banyak, atau bahkan seharusnya tidak berbuih sama sekali. Artinya, alkohol ini mungkin palsu karena metode produksi yang tak layak atau ada tambahan zat yang tidak aman.
Harga
Harga minuman beralkohol resmi pasti mahal, apalagi ditambah pajak. Namun tidak demikian dengan yang palsu, bisa sangat murah. Ufland juga mengingatkan, "Beberapa turis di Laos tewas setelah diberi minuman beralkohol gratis, jadi waspadalah bila ada yang menawarkan minuman gratis."
Tekstur
Perhatikan tekstur minuman. Jika melihat ada yang mengambang, warna aneh, dan lapisan-lapisan yang terpisah, waspadalah. Ufland menyebut tekstur alkohol palsu bisa seperti sirup atau agak berminyak.
Penjual
Jika ingin membeli minuman beralkohol, pilih tempat, toko, atau restoran dan bar yang resmi dan terpercaya. Hindari warung atau toko tak berlisensi.
Tes api
Api bisa digunakan untuk mengecek keabsahan alkohol tapi jangan lakukan di rumah agar tak memicu kebakaran. Tuangkan sedikit minuman pada spons, sulut dengan api dan cek warnanya. Etanol asli memunculkan api biru dan bening sementara alkohol palsu yang mengandung butanol dan propanol tinggi akan menyebabkan api berwarna oranye terang.