Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.

12 Maret 2024 | 15.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Salah satunya dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Medical News Today, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang tidak menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang atau kehilangan penglihatan, tetapi dapat menyebabkan kondisi jangka pendek yang akan hilang dengan cepat, termasuk penglihatan kabur dan sakit kepala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Hermina Hospital, jenis alkohol yang berpotensi menyebabkan kebutaan adalah metanol. Zat ini dapat langsung merusak sistem saraf, termasuk saraf mata. Zat ini akan menyebabkan peradangan, diikuti dengan kematian jaringan sistem saraf, hingga kebutaan.

Kandungan alkohol dalam minuman beralkohol bervariasi. Sebagian besar jenis minuman beralkohol yang diminum adalah jenis senyawa etanol dengan rumus molekul C2H5OH.

Alkohol jenis ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga bila diminum tentu akan menyebabkan orang yang mengkonsumsinya kehilangan kesadaran, dan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kematian.

Dalam kandungan alkohol oplosan (campuran sendiri), sering kali dicampur dengan metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6). Bahan-bahan ini juga dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan kerusakan saraf permanen (kebutaan atau kematian). Ketika bahan-bahan tersebut menyatu dengan alkohol, maka tidak dapat diuraikan atau dipisah.

Berikut gejala yang timbul jika mengalami efek jangka panjang dari alkohol:

- Reaksi yang tertunda antara mata dan otak, yang dapat menyebabkan penglihatan ganda atau penglihatan yang terdistorsi.

- Penurunan kemampuan pupil untuk melebar, yang mempengaruhi cara seseorang bereaksi terhadap cahaya dan melihat warna.

- Mata merah karena pembuluh darah yang membesar.

- Sakit kepala migrain.

- Ambliopia toksik atau neuropati optik nutrisi, yang menyebabkan kehilangan penglihatan tetapi sering dikaitkan dengan kebiasaan minum alkohol dan merokok.

- Degenerasi makula yang berkaitan dengan usia dini, yang menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan.

- Perubahan persepsi warna.

YOLANDA AGNE 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus