Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.

23 September 2022 | 21.28 WIB

Seorang pembeli melihat kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini dilaksanankan untuk menyambut hari Kartini dan akan berlangsung hingga 25 April 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perbesar
Seorang pembeli melihat kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini dilaksanankan untuk menyambut hari Kartini dan akan berlangsung hingga 25 April 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Tengah punya batik pesisir yang popular: batik Lasem, Kabupaten Rembang. Layaknya karakter batik pesisir, batik Lasem cerah dan penuh warna. Warna merah, biru, soga, hijau, ungu, hitam, krem, kuning muda, dan putih mendominasi batik Lasem. Batik ini dipilih sebagai cinderamata untuk Tourism Working Group, salah satu bagian dari rangkaian acara G20. 

Menurut buku Babad Lasem dalam laman infobatik, batik Lasem masih ada kaitan sejarahnya dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho, laksamana asal Negeri Cina. Salah satu anak buahnya bernama Bi Nang bersama istrinya Na Li Ni memutuskan tinggal di Bonang, Rembang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak orang yang menganggap Na Li Ni menjadi orang pertama yang menciptakan kain batik bercorak naga, burung hong, dan khas Tiongkok lainnya. Kemudian, ia mengembangkan batik Lasem ke seluruh Nusantara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Motif Khas 

Melalui laman resmi Provinsi Jawa Tengah, batik Lasem memiliki motif yang berbeda-beda juga melambangkan sesuatu atau harapan. Ada empat motif utama yang menjadi ikon yakni motif burung hong, naga, gunung ringgit, dan watu pecah. 

batik lasem

Gunung Ringgit bermakna uang banyak seperti gunung. “Sehingga yang memakai batik ini diharapkan punya rejeki banyak, kata pembatik Tasini yang telah membatik sejak masih kanak-kanak. 

Ada juga latohan, tanakam yang tumbuh di laut. “Juga Sekar Jagad Tiga Negeri yang berarti perdamaian,” ujar perempuan berusia 52 tahun itu.

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.

Proses pembuatan batik dimulai dengan membuat motif di dasar batik, kemudian digambar menggunakan canting, lalu diblok dengan malam. Berikutnya masuk tahap pewarnaan, kemudian direbus.

Proses ini membutuhkan waktu setidaknya satu bulan sampai menjadi selembar kain batik Lasem. Apalagi pewarnaan harus dilakukan minimal empat kali agar menghasilkan warna yang kuat.


BALQIS PRIMASARI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus