Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Batik Lasem dari Rembang Akan Jadi Cinderamata Acara G20

Batik Lasem yang dibuat dengan pewarna alami sejalan dengan pilar G20, yaitu sustainibility.

20 September 2022 | 18.04 WIB

Para pembatik di kampung Batik di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Para pembatik di kampung Batik di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Batik tulis asal Lasem atau Batik Lasem akan menjadi suvenir atau cinderamata dalam Tourism Working Group yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara G20. Produksi batik itu merupakan hasil kolaborasi antara Asia Pacific Rayon (APR), Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha serta para perajin Batik Lasem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional Nur Asia Uno mengatakan kolaborasi itu ditujukan sebagai bentuk mengenalkan Batik Lasem yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah yang sudah sulit dijumpai. Batik itu akan dibagikan kepada para istri menteri pariwisata yang akan hadir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Supaya batik Lasem ini bisa lebih familiar dan lebih mendunia. Makanya tepat sekali diberikan untuk para istri menteri nanti di acara G20 dan Insya Allah nanti bisa langsung mereka mengenal Batik Lasem lewat acara G20,” kata Nur Asia, Senin, 19 September 2022.

Batik Lasem akan dibagikan dalam bentuk scraft atau syal. Cinderamata itu akan dibagikan kepada 50 delegasi.

Sementara itu, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fashion Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu menjelaskan alasan dari terpilihnya batik Lasem sebagai cinderamata sesuai dengan tema dari Tourism Working Group, yaitu penguatan komunitas dan UKM melalui transformasi untuk pariwisata dan budaya dengan penguatan ekonomi rakyat. "Dan itu sangat menarik untuk digunakan dipersepsikan oleh para istri menteri dan mudah-mudahan bisa menjadi mendunia jadi salah satu pilar G20 ini kan adalah sustainability, keberlanjutan dan menuju transformasi kepada ekonomi hijau," ujarnya.

Berasal dari bahan ramah lingkungan dan pewarna yang alami, Batik Lasem ini juga merepresentasikan salah satu pilar G20, yaitu sustainable fashion.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sangat mengapresiasi kolaborasi ini. "Kalau bicara mengenai transisi menuju ekonomi hijau ini yang akan kita bawa dalam semangat 3 pilar G20, yaitu pilar kesehatan, pilar sustainability dan pilar digitalisasi," kata dia.

Sandiaga juga berharap dengan dibagikannya 50 scraft batik Lasem kepada para istri menteri pariwisata negara-negara anggota G20 dapat membangkitkan ekonomi serta lapangan pekerjaan.

NADIA RAICHAN FITRIANUR

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus