Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miss Universe dan Miss World adalah dua kontes kecantikan internasional paling bergengsi yang menjadi sorotan dunia setiap tahunnya. Meski keduanya mengusung tema merayakan kecantikan, bakat, dan kecerdasan wanita dari berbagai penjuru dunia, terdapat perbedaan mencolok dalam sejarah, format, dan tujuan masing-masing ajang tersebut.
Sejarah
Miss Universe pertama kali diselenggarakan pada tahun 1952 di Amerika Serikat oleh Pacific Knitting Mills. Yakni sebuah perusahaan pakaian renang. Kompetisi ini sempat dimiliki oleh Donald Trump dari 1996 hingga 2015 sebelum akhirnya dikelola oleh Miss Universe Organization di bawah agensi bakat WME/IMG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, Miss World lahir lebih dulu, yakni pada tahun 1951, sebagai bagian dari Festival of Britain di Inggris. Eric Morley, pendiri ajang ini, menciptakan Miss World dengan fokus pada tujuan kemanusiaan. Setelah Morley meninggal pada tahun 2000, istrinya, Julia Morley, mengambil alih organisasi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fokus Kegiatan
Miss Universe mengusung visi pemberdayaan perempuan melalui kepercayaan diri dan pencapaian pribadi. Kompetisi ini menekankan kepribadian, kecerdasan, dan keberanian, serta mengharuskan para kontestan aktif di media sosial dan kegiatan publik.
Sebaliknya, Miss World memiliki motto Beauty with a Purpose yang menyoroti kontribusi sosial para kontestan. Mereka diwajibkan melakukan proyek amal dan terlibat dalam layanan masyarakat sebagai bagian dari penilaian. Fokusnya lebih pada dampak sosial daripada sekadar kecantikan fisik.
Miss Universe dikenal dengan segmen yang glamor, seperti peragaan kostum nasional, pakaian renang, gaun malam, dan sesi tanya jawab. Semua ini disiarkan langsung dengan nilai produksi yang tinggi, menjadikannya spektakuler di mata dunia.
Miss World memiliki pendekatan yang lebih holistik, dengan berbagai kompetisi pendahuluan seperti olahraga, bakat, Top Model, dan Beauty with a Purpose. Para kontestan juga berpartisipasi dalam kegiatan pra-kontes yang berlangsung berminggu-minggu sebelum malam final.
Miss Universe memiliki cakupan peserta yang luas, termasuk wilayah non-negara yang diizinkan berkompetisi, seperti Puerto Riko dan Kepulauan Virgin. Ajang ini memiliki daya tarik kuat di kawasan Amerika Latin, AS, Filipina, dan Karibia berbahasa Spanyol.
Sementara itu, Miss World lebih dikenal di Eropa, Asia, dan Afrika. Proses seleksinya cenderung ketat dengan menekankan kontribusi kontestan terhadap komunitas lokal mereka.
Peluang Karir
Pemenang Miss Universe menerima hadiah uang tunai hingga $250.000, apartemen mewah di New York, dan peluang karier di industri hiburan dan modeling. Selain itu, organisasi ini membuka jalan bagi para pemenang untuk menjadi duta merek global.
Di sisi lain, Miss World menawarkan hadiah uang tunai yang signifikan, yang dilaporkan mencapai $1 juta pada beberapa tahun, serta dukungan finansial untuk proyek *Beauty with a Purpose*. Para pemenang didorong untuk melanjutkan pekerjaan filantropi mereka dan sering kali menjadi duta besar amal global.
Miss Universe dianggap lebih fokus pada pemberdayaan individu dan karier di bidang hiburan, sementara Miss World lebih menitikberatkan pada kontribusi sosial. Meski demikian, keduanya memiliki peran penting dalam merayakan keberagaman budaya dan mempromosikan perempuan sebagai agen perubahan.
MISS PLANET INTERNATIONAL
Pilihan editor: Profil Victoria Kjaer Theilvig, Miss Universe 2024 Asal Denmark