Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Begini Tips Mengurangi Makanan Bersantan saat Lebaran

Kunci dari mengurangi makanan bersantan saat Lebaran adalah pengendalian diri.

2 Mei 2022 | 17.33 WIB

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi makanan bersantan secara berlebihan tidak dianjurkan bagi kesehatan. Bagaimana tips mengurangi makanan ini saat Lebaran?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Beberapa makanan Lebaran yang biasa dikonsumsi adalah opor ayam, rendang, sayur labu, dan sebagainya. Kelezatannya membuat orang-orang sering khilaf dan mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan, dan jangan lupa tetap konsumsi sayur dan buah," kata dokter spesialis gizi Amalia Primahastuti dikutip dari Antara.

Kunci dari mengurangi makanan bersantan saat Lebaran adalah pengendalian diri. "Pengendalian diri merupakan satu satunya cara yang paling baik," kata ahli gizi di RS Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani.

Bila sulit mengendalikan diri dan mengontrol porsi makan, ia menyarankan mengonsumsi buah sebelum makan berat. Tips ini bisa jadi salah satu cara mengontrol asupan makanan karena lambung sudah terisi dengan buah yang kalorinya lebih rendah.

Dengan cara ini, rasa kenyang juga muncul lebih cepat. Secara otomatis asupan makanan berkalori tinggi akan dibatasi.

Tips lainnya adalah pilih menu makanan yang lebih sehat. Beberapa contohnya adalah semur, rawon, sop, atau soto.

Santan mengandung asam lemak dan trigliserid yang bisa dibakar oleh tubuh. Namun jika diolah dalam waktu lama dan dihangatkan, lemak di dalam santan berubah menjadi lemak jenuh.

Dilansir dari Livestrong, satu sendok makan santan mengandung 2,8 gram lemak jenuh. Jadi, ini bukan makanan yang bisa dinikmati setiap hari. 

Lemak jenuh bersama lemak trans dianggap sebagai lemak tidak sehat. Ini karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sebab menyebabkan kolesterol menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol jahat. Karena itu, konsumsi makanan bersantan harus dibatasi.

AMELIA RAHIMA SARI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus