Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan anak menjadi salah satu pembahasan yang sering dibicarakan. Pasalnya, gen ibu disebut berperan penting dalam mendukung kecerdasan dibandingkan dengan gen ayah. Lantas, apa benar kecerdasan anak diturunkan oleh sosok ibu? Simak uraiannya berikut ini.
Hubungan kecerdasan anak dan genetika
Dilansir dari Reader’s Digest, sosok ibu cenderung dapat mengirim gen kecerdasan ke anak, yang biasanya terbentuk dari kromosom X. Perempuan sendiri memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya 1. Sehingga dari kromosom ini, mereka menyebutkan bahwa ibu berpeluang mewariskan kecerdasan pada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para peneliti dari Glasgow, Skotlandia juga meneliti terkait hal ini sejak 1994 yang dilakukan setiap tahun. Penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap 12.686 (usia 14-22 tahun). Hasilnya menyebutkan bahwa prediksi kecerdasan terbaik didapat dari gen ibunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
University of Washington juga melakukan penelitian lagi terkait ikatan emosional antara ibu dan anak. Ikatan tersebut sangat penting bagi pertumbuhan beberapa bagian otak pada anak, yaitu hippocampus. Hippocampus merupakan area yang berhubungan dengan respons stress, belajar, dan memori manusia.
Penelitian dilakukan selama tujuh tahun, dan analisisnya antara hubungan emosional tadi ada suatu temuan yang menarik. Apabila anak mendapatkan dukungan baik emosional atau intelektual yang baik, maka area hippocampusnya tadi akan lebih besar 19 persen, dibanding dengan anak-anak lain yang tidak mendapat dukungan dari ibunya. Sehingga ikatan emosional dan intelektual antara ibu dan anaknya menjadi suatu hal yang berperan dalam pertumbuhan sang anak. Baik dari tingkat percaya dirinya, bagaimana memecahkan masalah, dan akan sangat membantu anak dalam mencapai potensinya.
Tidak mutlak dari genetik
Penjelasan tadi memang berkaitan dengan faktor genetik. Namun, kecerdasan anak juga tidak hanya dipengaruhi oleh genetik ibunya saja.
Hal ini juga dijelaskan oleh Ahli dari Melbourne University’s Graduate of Education. Menurutnya, anak tidak hanya berbagi gen saja dengan orang tuanya, tetapi juga keluarga dan lingkungannya. Sehingga kecerdasan anak ini tidak hanya diturunkan berdasarkan genetik saja, namun ada pengaruh juga dari lingkungan tempat dia tinggal. Ada pula pengaruh dengan siapa anak bergaul nantinya, kemudian makanan apa yang dimakan, kualitas pendidikan seperti apa yang diberikan, dan hal-hal lainnya.
Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membuat anak tumbuh cerdas secara emosional dan intelektual:
1. Berikan dukungan pada anak untuk belajar sejak dini, misalnya dengan mengajari membaca dan menulis. Hal itu kelak akan berpengaruh pada nilai akademiknya. Namun orang tua juga tidak disarankan untuk terlalu banyak membantu mereka.
2. Berikan tenggat waktu jika bermain gadget yaitu sebanyak dua jam sehari.
3. Ajari anak-anak terkait keterampilan sosial. Menurut studi oleh Pennsylvania State and Duke University, caranya yaitu dengan mengajari anak untuk menyelesaikan masalah dengan temannya, membantu orang lain, dan belajar mendengarkan orang tanpa menyela.
4. Tidak terlalu melindungi dan memuji. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak bisa belajar menyelesaikan masalah sendiri. Memuji anak secara berlebihan juga bisa membuat anak tidak berusaha secara maksimal dalam semua hal.
Pilihan Editor: Faktor Kecerdasan Anak Tidak Hanya Berhitung, Intip 7 Lainnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
VIVIA AGARTHA F | AWALIA RAMADHANI (CW)