Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).

8 Maret 2024 | 13.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang mengatakan bahwa olahraga berlebihan dapat menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE). Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan DE.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tulang, kekurangan nutrisi, dan kadar testosteron rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walau demikian, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terlalu banyak olahraga menyebabkan disfungsi ereksi. Sebaliknya, penelitian justru menunjukan bahwa kurang olahraga bisa menjadi penyebab DE.

Sebuah tinjauan pada 2018 menemukan bukti kuat dari berbagai penelitian bahwa kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan DE. Ulasan lain pada 2012 menyebutkan bahwa kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab utama banyak penyakit kronis, termasuk DE.

Fungsi ereksi secara langsung berkaitan dengan kesehatan jantung dan kurangnya olahraga dapat menyebabkan penurunan aliran darah, faktor kunci dalam ereksi.

Mengenai hubungan olahraga dengan DE, penelitian menunjukkan bahwa olahraga secara teratur dapat membantu mencegah dan memperbaiki DE. Tinjauan pada 2018 menemukan bukti kuat dari lebih dari 10 penelitian bahwa aktivitas fisik secara teratur mengatasi kesulitan ereksi pada pria penderita DE. 

Penelitian lain pada 2003 terhadap lebih dari 31.000 pria menunjukkan penurunan risiko DE pada pria yang berolahraga secara teratur. Tinjauan pada 2017 juga menemukan bahwa latihan aerobik mingguan secara teratur dengan intensitas sedang hingga kuat dapat membantu meningkatkan DE.

Para peneliti percaya bahwa olahraga meningkatkan DE melalui beberapa mekanisme berbeda, termasuk peningkatan kebugaran kardiovaskular, penurunan stres oksidatif, dan peningkatan metabolisme glukosa dan lipid.

Namun, beberapa olahraga tertentu mungkin berhubungan dengan DE. Tinjauan pada 2019 menemukan hubungan antara DE dan olahraga dengan tingkat cedera kepala yang tinggi, seperti sepak bola.

Selain itu, olahraga tertentu seperti bola basket dan bola voli dikaitkan dengan peningkatan risiko varikokel, kondisi yang dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma.

Dilansir dari Live Strong, Urology Care Foundation menyatakan DE dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah emosional, psikologis, dan kesehatan fisik.

Beberapa faktor yang berkontribusi termasuk merokok, penggunaan alkohol dan narkoba, obesitas, penyakit jantung, gula darah tinggi, tekanan darah, kolesterol, dan kurang olahraga.

Walaupun beberapa pria mungkin khawatir bahwa olahraga dapat menyebabkan DE, penelitian menunjukkan gaya hidup yang kurang aktif adalah salah satu faktor yang umumnya dikaitkan dengan DE. Olahraga teratur merupakan komponen penting dalam pengobatan DE.

Olahraga membantu melindungi terhadap DE dengan mengurangi pengendapan plak berbahaya di arteri penis, yang dapat menurunkan aliran darah ke penis dan kualitas ereksi. Ada juga bukti bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kadar testosteron, yang dapat meningkatkan fungsi ereksi dan gairah seks.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus