Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kidal merujuk pada istilah yang menyatakan sifat lebih terampil tentang anggota badan (tangan) bagian kiri daripada bagian kanan, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kata lain, kidal (left-handed) adalah kondisi di mana individu yang lebih dominan menggunakan tangan kirinya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam (2021), manusia secara normatif diajarkan sejak kecil untuk menggunakan tangan kanan, karena dianggap baik dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Lantas, apakah orang kidal lebih pintar daripada orang yang menggunakan tangan kanan?
Sejarah Kidal
Mengacu pada Healthline, orang kidal secara historis dipandang dan diperlakukan dengan buruk oleh lingkungan sekitar. Pada Abad Pertengahan, orang kidal umumnya takut menerima tuduhan telah melakukan sihir.
Pada awal abad ke-20, banyak akademisi di Amerika Serikat yang memaksa orang kidal untuk melatih ulang kemampuan tangannya agar menggunakan tangan kanan. Para ilmuwan juga dulu berpikir bahwa kidal diakibatkan oleh kerusakan otak ringan.
Adapun tokoh-tokoh kidal yang terkenal, antara lain filsuf Aristoteles, kaisar Prancis Napoleon Bonaparte, legenda baseball Babe Ruth, seniman Renaissance Leonardo Da Vinci, mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, dan pendiri raksasa teknologi Microsoft Bill Gates.
Benarkah Orang Kidal Lebih Pintar?
Sebuah penelitian dalam Journal of the Indian Academy of Applied Psychology pada 2007 menemukan bahwa 150 peserta kidal secara signifikan lebih mungkin untuk meraih hasil yang lebih baik pada tes kecerdasan. Selain itu, orang kidal juga membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menyelesaikan tes.
Studi lain dalam jurnal Brain pada 2019 mengungkapkan bahwa ada perbedaan genetik pada orang kidal. Dari sekitar 400.000 orang, para ilmuwan menemukan bahwa belahan otak kiri dan kanan pada orang kidal terhubung lebih baik dan lebih terkoordinasi di area yang melibatkan bahasa.
Hal itu menunjukkan bahwa individu dengan tangan kidal kemungkinan memiliki keterampilan verbal yang lebih unggul daripada orang yang menggunakan tangan kanan. Namun, studi lain terhadap 20.000 peserta dalam Neuroscience and Biobehavioral menunjukkan bahwa orang dengan tangan kanan mempunyai skor IQ sedikit lebih tinggi.
Penyebab Tangan Kidal
Menurut Live Science, para peneliti dari Universitas Northwestern menyebut kidal dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kidal jarang terjadi di dunia (sekitar 10-15 persen populasi), karena adanya keseimbangan antara kerja sama dengan kompetisi dalam evolusi manusia.
Adapun faktor penyebab tangan kidal sebagai berikut:
Faktor Biologi
Perkembangan tangan kidal pada manusia sudah terjadi sejak di dalam kandungan. Faktor genetik dan paparan lingkungan selama kehamilan dianggap sama-sama berperan penting dalam menghadirkan individu yang dominan dengan tangan kiri.
Peneliti dari Ruhr University Bochum di Jerman menyebut rangkaian DNA di sumsum tulang belakang janin pada minggu ke-8 hingga ke-12 kehamilan ternyata mengendalikan gerak kaki dan tangan kanan-kiri yang cukup berbeda.
Janin di dalam kandungan sudah bisa memulai gerakan dan memilih tangan favoritnya sebelum otak mulai mengendalikan gerak tubuh.
Faktor Psikologi
Berdasarkan studi dengan menggunakan pencitraan MRT menunjukkan bahwa orang kidal memiliki perbedaan di tiga area utama otaknya dibandingkan dengan orang yang menggunakan tangan kanan.
Ketiga area otak tersebut berperan penting dalam fungsi motorik, di mana terdapat kecenderungan untuk mengembangkan preferensi tangan.
Dampak Tangan Kidal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang kidal memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami penyakit Parkinson, skizofrenia, kanker payudara, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), hingga gangguan belajar, seperti disleksia.
Namun, studi lain menemukan bahwa orang kidal memiliki risiko lebih rendah terkena radang sendi dan tukak lambung, serta lebih cepat pulih dari stroke.
Dalam American Journal of Psychology, orang kidal disebut kemungkinan lebih baik dalam berpikir divergen untuk menghasilkan ide-ide kreatif. Selain itu, orang kidal juga unggul dalam hal olahraga atletik.