Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berbagai Pemicu Nafsu Makan Lansia Turun

Pakar gizi menjelaskan beberapa penyebab lansia kehilangan nafsu makan. Berikut di antaranya.

8 Juli 2024 | 23.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hal bisa menyebabkan turunnya nafsu makan lansia, mulai dari fungsi fisiologis sampai masalah gizi. Begitu pendapat ahli gizi dari di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono Jakarta, Sheila Octavia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lansia itu sudah mulai memasuki fase akhir kehidupan, jadi memang usianya dimulai sejak 60 tahun ke atas dan memang permasalahannya beragam, mulai dari fungsi fisiologisnya sampai masalah gizinya sudah mulai kompleks,” kata Sheila dalam diskusi daring, Senin, 8 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, perlu kajian lebih dalam alasan nafsu makan lansia menurun. Dalam berbagai kasus yang ia temukan, setiap orang memiliki situasi yang berbeda. Penyebab pertama adalah kondisi fisik yang sudah tidak dapat lagi berfungsi secara maksimal. 

Pada bagian gigi misalnya, bisa jadi susunannya sudah tidak utuh atau berkurang. Hal ini menyebabkan lansia kesulitan menggigit atau mengunyah makanan yang bertekstur keras dan padat seperti daging utuh. Bisa pula karena lambungnya yang mulai terbiasa makan dalam jumlah lebih sedikit.

Kemudian bisa jadi psikologis lansia sedang terganggu. Dalam kasus yang pernah ia temui, nafsu makan lansia menurun karena ingin makan bersama anggota keluarga atau merasa dekat dengan anak dan cucu. Bila melihat porsi makan, anggota keluarga juga perlu memahami apakah lansia tersebut memang kehilangan nafsu makan karena hal tertentu atau porsi makan yang diberikan selama ini lebih banyak dari yang bisa ia habiskan.

“Jadi harus diketahui seperti apa porsinya. Pasien itu ada yang tidak terbiasa makan porsi besar, jadi bisa kita bagi-bagi sesuai takarannya. Ada yang bisa makan tiga kali sehari tapi ada juga lansia yang bisa makan lima kali sehari, tergantung kekuatan lambungnya,” ucapnya.

Efek obat-obatan
Nafsu makan yang menurun tersebut juga dapat disebabkan efek obat yang dikonsumsi atau perasaan saat itu. Misalnya, lansia sedang sedih karena memikirkan sesuatu atau bosan karena olahan makanan yang diberikan bersifat monoton. Ia menilai berbagai penyebab penurunan nafsu makan pada lansia seharusnya sudah dapat dikenali setiap anggota keluarga yang menjadi pihak paling sering berinteraksi dan bertemu setiap hari.

“Ini harus digali lagi dan yang tahu keluarganya karena setiap hari yang ketemu atau misalnya pengolahan makannya cenderung itu-itu saja. Lansia bisa saja bosan, jadi memang banyak penyebabnya. Makanya, peran keluarga sangat dibutuhkan, biar bisa tahu kondisi orang tuanya seperti apa,” tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus