Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan orang untuk meredakan stres, trauma, dan rasa sakit. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah hipnosis atau hipnoterapi. Bayangan Anda tentu melihat benda yang digoyang-goyangkan di depan mata agar mengantuk. Namun seperti apa sebenarnya hipnosis itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Mayo Clinic, hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya seperti merokok dan kecanduan alkohol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk hasil terbaik, Anda perlu memilih terapis yang terampil dan berlisensi untuk dapat melakukan hipnosis atau hipnoterapi dengan tepat. Ia akan membuat Anda rileks, setelah itu menyarankan tindakan yang membantu Anda mencapai tujuan.
Apakah hipnosis efektif?
Tergantung orangnya tapi penelitian menunjukkan cara ini cukup bermanfaat. Cara ini bisa digunakan untuk membantu pengobatan medis atau terapi lain macam terapi perilaku kognitif. Penelitian pada 2016 bahkan menyebut hipnosis bisa membantu mengatasi masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS.)
Adakah risikonya?
Hipnosis disebut aman jika dilakukan oleh profesional yang kompeten. Akan tetapi, cara ini tak dianjurkan pada orang dengan masalah gangguan mental parah.
Mahalkah biayanya?
Sesi yang dilakukan terapis profesional yang bagus bertarif sekitar USD 100-250 atau sekitar Rp 1,5-4 juta. Namun, Cleveland Clinic menyebut beberapa asuransi di Amerika Serikat berencana mengganti biayanya.
Pilihan Editor: Sejarah dan Manfaat Hipnotis untuk Kesehatan