Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kedai kopi Couvee di kawasan Jalan Kaliurang KM 5,2, Sleman, ini layak diperhitungkan sebagai kedai yang kaya keragaman produk. Berlainan dengan kedai kopi lainnya, Couvee tak cuma menampilkan single origin dan latte biasa. Kedai ini juga berani menambahkan berbagai komplemen sebagai campurannya. Salah satunya gula Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gula Jawa dengan citarasa manis tradisional akan dipadu dengan kopi yang diolah dengan pemrosesan modern. Seperti apa jadinya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo mengunjungi Couvee pada awal Mei lalu dan menjajal sensasi rasa kopi gula Jawa. Kopi itu diracik langsung oleh barista sesaat setelah dipesan. Sama dengan membuat latte pada umumnya, kopi dibuat menggunakan mesin espresso. Lantas ditambahkan dengan susu dan yang tak ketinggalan: gula Jawa.
Kopi ini disajikan dingin di dalam cup berukuran sedang. Dalam gelas plastik lebih dari 12 oz itu, Gula Jawa, kopi, dan susu mula-mula akan membentuk lapisan dan gradasi warna bertingkat saat dituang. Ada cokelat kehitaman untuk kopi, putih untuk susu, dan cokelat cerah untuk warna gula Jawa yang sudah dicairkan.
Sebelum minum, cup yang sudah dikemas rapat itu harus dikocok lebih dulu sehingga ketiga komplemennya bercampur. Warnanya setelah bercampur akan berubah cokelat susu seperti cappucino.
Setelah mendarat di mulut, ada rasa asing yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Minuman ini punya sensasi manis alami. Manisnya pas dan tak merusak rasa kopi asli. Beda dengan manisnya susu yang biasanya mendominasi.
Patrick, pebisnis muda asal Jogja, adalah penggagas menu unik di kedai fancy Couvee ini. Ia menghasilkan kopi gula Jawa dari riset kecil yang dilakukan di kedai kopi franchise internasional.
"Kami memposisikan brand seperti kedai franchise. Di situ orang-orang punya pilihan minuman yang bisa disesuaikan dengan taste (rasa) masing-masing," katanya saat dihungi Minggu, 13 Mei. Termasuk taste manis khas Jawa dari gula Jawa yang digandrungi orang Jogja.
Gula Jawa dipilih karena memiliki rasa yang bisa menyatu dengan racikan kopi. Adapun Patrick menggunakan biji-biji kopi berjenis Arabica campuran, seperti Gayo, Toraja, Manggarai, dan Temanggung.
Segelas kopi gula Jawa tersebut dijual mulai Rp 24 ribu. Cukup pas dengan kantong pelanggan yang rata-rata adalah mahasiswa.
Kopi gula Jawa yang manis ini juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk buka puasa nanti. Anda bisa berkunjung ke Kedai Couvee pada pukul 08.00-24.00.
Artikel lain: Tip Memotret Saat Melancong untuk Hasil Foto Tak Biasa