Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat jangan terlalu was-was daging yang dikonsumsi dari hewan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Kalimantan Tengah, drh Eko Hari Yuwono, mengatakan daging hewan yang terkena PMK masih aman dikonsumsi jika diolah secara benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasar pedoman Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, bagian hewan terkena PMK yang paling aman dimakan adalah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula. Jika ingin memakan bagian jeroan, limfoglandula, tulang, sumsum, atau kepala maka dapat dilakukan perebusan minimal selama 30 menit untuk mematikan virus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, untuk langkah antisipasi, daging sapi sebaiknya juga tidak hanya dicuci dengan air dingin melainkan merebus daging di air mendidih minimal 30 menit. Pencucian daging hewan terjangkit PMK bisa membuat virus mencemari aliran air dan menginfeksi hewan di sekitar rumah.
"Apalagi PMK ini selain pada sapi juga bisa menular ke hewan lain seperti kambing, babi, dan hewan-hewan berkuku belah lain. Namun virus ini tidak menjangkit ke manusia atau zoonosis," kata Eko.
Dia pun berharap masyarakat tetap waspada dan melakukan antisipasi penyebaran PMK, terlebih saat ini menjelang Idul Adha. Eko juga menyarankan para peternak untuk melakukan enam langkah pencegahan penyebaran virus yang menyebabkan Penyakit Mulut dan Kuku.
Pertama dengan menjaga jaga jarak dengan ternak untuk mencegah manusia menjadi media penularan virus di antara hewan ternak. Kemudian selalu gunakan masker, mencuci cuci tangan dengan disinfektan sebelum dan sesudah masuk kandang. Lakukan isolasi dan obati ternak yang sakit agar tidak menyebarkan penyakit ke ternak lain yang sehat.
"Langkah kelima dengan membatasi akses keluar masuk ke kandang atau peternakan dan terakhir ialah menghubungi Petugas Kesehatan Hewan di 082350823335 jika mendapati hewan yang terindikasi PMK," jelasnya.
Meski demikian, langkah paling ampuh mencegah penularan virus tersebut dengan menyuntik vaksin terhadap hewan ternak yang masih sehat.
"Untuk itu, kami berharap pemerintah dapat segera mendistribusikan vaksin PMK agar hewan milik para peternak semakin kebal terhadap ancaman virus ini," imbau Eko.