Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Mencukur Kering yang Dianjurkan Dokter Kulit

Manfaat mencukur kering adalah lebih cepat sehingga orang yang sedang bepergian cukup mengambil alat cukur tanpa menggunakan gel atau membasahi kulit.

3 Oktober 2023 | 11.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mencukur kering adalah mencukur atau memangkas langsung rambut atau bulu tanpa membuatnya basah terlebih dulu. Kegiatan ini dilakukan tanpa air, krim cukur, atau pelumas dan mungkin lebih cepat tetapi ada risiko yang harus diketahui sebelum melakukannya. Mungkin orang sedang terburu-buru atau tidak ingin menjalani seluruh proses untuk menghilangkan sebagian rambut sehingga beralih ke pencukuran kering.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Manfaat mencukur kering adalah lebih cepat sehingga orang yang sedang bepergian cukup mengambil alat pencukur tanpa menggunakan gel atau membasahi kulit,” kata dermatolog Bruce Robinson,  seperti dilansir Livestrong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tetapi, kelemahan mencukur kering tidak terlalu bersih dan bisa sangat mengiritasi kulit. Untuk mencukur yang bersih, Robinson menganjurkan melakukan pencukuran basah untuk mencegah benjolan akibat pisau cukur dan efek samping seperti iritasi sensitivitas kulit. Menurutnya, orang dengan kulit yang sangat sensitif harus waspada terhadap pencukuran kering, termasuk siapa saja yang hidup dengan kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis.

“Kulit sudah sangat kering, jadi mencukur kering pada kulit yang teriritasi bukan hal yang ideal,” ujarnya.

Efek lain yakni rambut tumbuh ke dalam. Jika tidak membasahi rambut sebelum bercukur, rambut tidak akan sempat melunak sebelum dicabut. Tanpa pelumasan tersebut, pisau cukur tidak akan dapat memotong rambut dengan mulus, sehingga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam atau benjolan akibat pisau cukur. Selain itu, hasil cukur yang tidak merata dan ada risiko infeksi. 

Jika mencukur kering secara terburu-buru, kemungkinan besar kulit akan tergores sehingga meningkatkan risiko infeksi. Efek lain yang bisa terjadi yakni folikulitis, yakni kondisi kulit akibat infeksi yang dapat memburuk saat bercukur kering.

“Jika memiliki jerawat yang digaruk dan kini terinfeksi, sebaiknya Anda tidak mencukurnya terlalu banyak karena infeksi dapat menyebar lebih jauh," tutur Robinson.

Tips praktis
Terkadang, mencukur kering adalah satu-satunya pilihan saat sedang terburu-buru dan perlu menghilangkan bulu yang tidak diinginkan dengan cepat. Robinson menyarankan menjaga pisau cukur dalam kondisi yang baik, termasuk memastikan pisau dibersihkan setiap selesai bercukur untuk mencegah iritasi kulit dan hindari mencukur dengan pisau cukur lama.

Selain itu, pastikan kulit bersih. Dengan begitu, kecil kemungkinan luka atau goresan menjadi infeksi. Saran lain, pangkas rambut setidaknya setiap 2-3 hari karena mencukur secara konsisten akan membantu mencegah rambut tumbuh ke dalam. Jangan lupa untuk melembapkan kulit setelahnya. 

Oleskan pelembap untuk menghindari kulit kering dan terkelupas setelah bercukur kering. Kemudian, mencukur sesuai arah rambut dan jangan melawan arah rambut demi menghindari iritasi dan lebih besar kemungkinan rambut tumbuh ke dalam. Robinson menyarankan menggunakan pisau cukur dengan satu mata pisau karena banyak mata pisau meningkatkan kemungkinan iritasi kulit.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus