Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiap 12 November, Indonesia merayakan Hari Ayah Nasional diperingati untuk mencurahkan perhatian yang lebih kepada sosok ayah. Namun, tak semua lelaki merupakan ayah yang baik bagi anak-anaknya, terdapat pula ayah yang memiliki sikap yang toxic.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi ayah yang toxic.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Menetapkan batasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca : 2 Cara Menghadapi Toxic Parents
Dikutip dari laman PsychCentral, menetapkan batasan pada hubungan ayah dan anak dapat membantu menetapkan harapan dan batasan yang jelas tentang bagaimana si ayah dapat memperlakukan anaknya. Hal ini dapat membantu menciptakan ruang emosional dan fisik antara seseorang dan ayahya.
Menetapkan batasan dengan orang-orang yang memiliki perilaku toxic bisa jadi hal yang sulit. Mereka mungkin tidak menghormati batasan, tetapi cobalah untuk tidak membiarkan hal ini menghalangi. Karena, batasan sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Selalu ingat bahwa tidak apa-apa untuk membatasi kontak dengan sosok ayah.
2. Jangan mencoba untuk merubah
Baca : Berbahaya Buat Anak, Toxic Parents Kerap Mengucapkan Sederet Kalimat Ini
Mencoba mengubah orang yang tidak ingin berubah dapat membuat seorang anak frustasi dan kewalahan. Sebaliknya, cobalah untuk fokus pada apa yang dapat dikendalikan, seperti bagaimana cara bersikap dalam menanggapi pilihan dan perilaku dari ayah tersebut.
Memang setiap anak pasti ingin menyenangkan kedua orang tuanya, terutama sang ayah. Namun, bersikap realistis tentang kemungkinan menghadapi ayah yang toxic dengan segala resiko emosional, fisik ,mental, dan spriritual harus dipertimbangkan pula.
3. Mencari dukungan
Melansir laman Cleveland Clinic, mencari bantuan seperti terapis yang baik dapat membantu untuk memproses perasaan dan emosi yang dimiliki anak korban dari ayah yang toxic. Dengan mencari dukungan, seseorang juga dapat menyembuhkan diri dari ayah yang toxic dan berubah menjadi lebih baik.
4. Singkirkan rasa bersalah
Menurut laman WebMD, biasanya anak yang dibesarkan oleh ayah yang toxic akan dituntut untuk selalu menghormati orang yang lebih tua, mematuhi orang tua, dan menyenangkan mereka dengan cara apa pun yang akan menancapkan rasa bersalah ke diri seorang anak ketika tidak dapat menuruti kemauan ayahnya.
Namun, pola pikir ini harus dirubah untuk mengatasi ayah yang toxic. Ketidakmampuan seorang ayah untuk mencintai, menerima, dan menghargai anaknya bukanlah kesalahan anaknya, dan tidak ada hubungannya dengan hal itu.
5. Fokus pada diri sendiri
Tinggal di keluarga toxic memang menyebalkan. Daripada tertekan, lebih baik fokus pada kesehatan diri sendiri. Mengutip laman PsychCentral, berurusan dengan ayah yang toxic bisa membuat diri menjadi stres, maka sangat penting untuk merawat diri sendiri sebagai prioritas. Mendengarkan musik, melakukan dialog internal, membuat jurnal, atau berolahraga merupakan cara-cara yang dapat dilakukan dalam menghadapi ayah yang toxic.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca : Rutinitas yang Bisa Dilakukan untuk Memperkuat Ikatan Keluarga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.