Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Merawat Mulut dan Gigi yang Benar Menurut Dokter

Dokter memberi merawat mulut dan gigi yang benar, dari cara menyikat gigi hingga merangsang produksi air liur.

19 September 2023 | 20.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi gigi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis konservasi gigi lulusan Universitas Indonesia, Rina Permatasari, memberi cara merawat mulut dan gigi yang benar. Salah satunya menyikat gigi setidaknya 2-3 kali sehari selama 2 menit. Ia mengingatkan pembersihan berlebihan atau penggunaan sikat gigi berbulu keras dapat merusak email gigi dan gusi. Konsekuensinya bisa berupa gigi sensitif, kerusakan permanen pada lapisan email gigi, dan erosi pada gusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gunakan sikat dengan bulu lembut sampai sedang. Sikat gigi secara teratur, tepat waktu, dan dengan teknik yang benar," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyarankan mengganti sikat gigi setiap 2-3 bulan sekali. Selain menyikat gigi, ia juga menyarankan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor dan tanpa fluor secara bergantian untuk mencapai keseimbangan yang baik. Fluor merupakan bahan umum dalam pasta gigi dan obat kumur yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi, bekerja dengan melawan bakteri yang dapat menyebabkan karies atau lubang gigi, serta memberikan perlindungan pada gigi.

Namun faktanya, fluor adalah unsur kimia yang dapat ditemukan di air minum dan industri makanan, yang berarti ini adalah bagian besar yang kita konsumsi sehari-hari. Dokter di RS Pondok Indah – Puri Indah itu menyebut sejumlah penelitian menyatakan penggunaan pasta gigi berfluor tidak membahayakan tubuh manusia sehingga dapat digunakan baik untuk gigi asli maupun untuk mahkota gigi dan implan tetapi jumlahnya harus disesuaikan.

Cara selanjutnya yakni membersihkan gigi dengan benang gigi setiap hari. Menurut Rina, meski tidak terlalu populer di Indonesia, benang gigi dapat menghilangkan plak dan bakteri di sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau sikat gigi sehingga mencegah munculnya karang gigi.

"Flossing juga dapat membantu mencegah bau mulut dengan menghilangkan sisa makanan yang menumpuk di ruang antara gigi sehingga juga dapat mencegah terjadinya lubang gigi," tuturnya.

Obat kumur yang tepat
Sementara itu, water pick atau membersihkan gigi dengan penyemprot khusus dan sikat gigi elektrik dapat menjadi alternatif yang baik untuk membersihkan gigi, terutama untuk yang sulit menggunakan benang gigi dan yang mengalami gangguan motorik pada tangan. Sedangkan obat kumur dapat digunakan untuk menghilangkan partikel makanan yang tersisa setelah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi. Obat kumur bisa sangat membantu mengurangi jumlah asam di mulut, membersihkan daerah yang sulit dijangkau di dalam dan sekitar gusi, dan membantu melakukan remineralisasi gigi.

"Sebelum memilih jenis obat kumur, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gigi. Beberapa merek paling cocok untuk anak-anak dan yang memiliki gigi sensitif. Sementara merek lain hanya tersedia dengan resep dokter," saran Rina.

Dia juga menyarankan menyikat lidah dengan lembut setiap kali menyikat gigi. Plak yang menumpuk di lidah dapat menyebabkan bau mulut dan masalah kesehatan mulut lain. Hal lain yang juga perlu diperhatikan yakni pentingnya menyantap makanan yang sehat dan membatasi makanan dan minuman manis. Memilih makanan segar dan renyah tidak hanya menyehatkan organ tubuh tapi juga memiliki lebih banyak serat yang menyehatkan.

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol juga bisa menjadi upaya merawat mulut dan gigi karena dapat merangsang produksi air liur, terutama bagi yang memiliki gejala mulut kering. Selain itu, sebaiknya jadwalkan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur dua kali dalam setahun. Rina juga mengingatkan yang memiliki katup jantung pengganti atau sendi prostetik harus sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan mulut untuk mencegah risiko infeksi serius.

"Dokter gigi biasanya akan memberikan antibiotik sebagai upaya pencegahan sebelum melakukan prosedur gigi apapun," jelasnya.

Dia menambahkan sejumlah hal yang perlu dihindari yakni minum alkohol, merokok atau mengunyah tembakau, menggunakan obat yang mengurangi produksi air liur jika memungkinkan, serta mengonsumsi makanan tinggi gula, terutama makanan lengket atau permen.

"Hindari makanan olahan. Jangan memotong makanan menjadi potongan kecil supaya rahang lebih berfungsi dan memicu air liur keluar lebih banyak," tandasnya.

Pilihan Editor: 5 Penyebab Gigi Berlubang

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus