Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Cegah Terjadinya Mastitis pada Ibu Menyusui

Pakar memaparkan teknik menyusui harus tepat, yakni posisi sesuai anatomi ibu dan bayi, perlekatan menyusui yang dalam, mulut atau isapan dinamis.

4 Agustus 2024 | 20.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan laktasi lulusan Universitas Brawijaya, Ingrid Siahaan, mengatakan menyusui fisiologis merupakan cara efektif untuk mencegah mastitis atau kondisi ketika payudara mengalami peradangan. Ia memaparkan teknik menyusui pun harus tepat, yakni posisi sesuai anatomi ibu dan bayi, perlekatan menyusui yang dalam, mulut atau isapan dinamis, serta hindari menyusui sesuai jadwal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menyusui secara fisiologis dilakukan kapan saja bayi mau, tidak dijadwalkan karena ada sistem supply and demand," katanya dalam diskusi daring yang digelar Cahaya Pemuda Perubahan Foundation (CPPF) pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Misalnya, bayi hanya butuh 50 cc maka payudara akan memberi tahu kepada otak kebutuhan bayi. "Sehingga berikutnya otak akan menyesuaikan kebutuhan," kata Ingrid.

Dengan demikian, hiperlaktasi pun akan menurun secara drastis. Selain itu, Ingrid juga mengimbau menghindari pemakaian pompa ASI sebab jika dipompa maka otak akan terus melakukan produksi ASI. Apabila payudara sedang tersumba, maka hal ini akan menyebabkan hiperlaktasi semakin parah dan berujung mastitis.

Minum parasetamol
Jika ibu mengalami kondisi tidak nyaman seperti payudara bengkak, nyeri, dan meradang, agar menyusui fisiologis tetap optimal, Ingrid mengatakan kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.

“Kalau sangat kesakitan bisa disarankan minum parasetamol,” saran Ingrid.

Selain itu, untuk membantu menyusui semakin nyaman, ibu bisa memerah sedikit ASI-nya sebelum menyusui. Lalu, jika area retroareolar atau wilayah dalam jarak 2 cm dari puting sangat bengkak, ibu bisa menyusui dari payudara yang tidak terkena terlebih dulu.

Ingrid menegaskan sebaiknya ibu menyusui tidak melakukan pijat payudara sendiri maupun oleh tenaga kesehatan. "Sebab pemijatan bisa menyebabkan kasus mastitis semakin memburuk," tandasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus