Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ciri Kesemutan yang Jadi Gejala Stroke

Pakar mengatakan kesemutan yang menjadi gejala stroke biasanya terjadi di satu sisi tubuh dulu, kiri atau kanan, bukan kedua sisi.

25 Oktober 2023 | 20.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan keadaan terganggunya peredaran darah ke otak secara tiba-tiba atau mendadak, biasanya disebabkan tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak sehingga jaringan otak menjadi rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dr. Sigit Dewanto H., Sp.N, mengatakan kesemutan yang menjadi gejala stroke biasanya terjadi di satu sisi tubuh dulu, kiri atau kanan, bukan kedua sisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kelemahan atau kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, biasanya satu sisi dulu, kanan atau kiri. Kalau kesemutan empat-empatnya, tangan dua, kaki dua, itu bukan stroke. Atau kesemutan tangan saja, itu juga bukan stroke," katanya dalam diskusi RSPI bertema "Penanganan Stroke dengan Teknologi Terdepan" di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

Berbicara gejala, selain kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, tanda stroke juga meliputi nyeri kepala, pingsan atau tidak sadar, vertigo atau pusing berputar.

"Bisa beda-beda gejalanya karena otak kita kayak komputer. Jadi yang rusak yang mana, itu yang menyebabkan gejalanya, misal tiba-tiba enggak bisa mendengar, mencium, lupa-lupa," tutur neurolog lulusan Universitas Diponegoro itu.

Sakit kepala parah
Khusus nyeri kepala gejala stroke biasanya tidak pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien, terasa sangat hebat, berbeda dengan sakit kepala yang lain. Gejala stroke lain yakni kebingungan, sulit bicara dan melihat serta berjalan, atau mengalami gangguan keseimbangan, dan semua ini terjadi tiba-tiba.

"Yang namanya stroke, selalu gejalanya tiba-tiba. Kalau ada gejala sebelumnya, mungkin bukan stroke, yang lain, misalnya tumor otak," jelas Sigit.

Dia mengatakan saat ini stroke dan serangan jantung membunuh lebih dari 15 miliar orang per tahun. Dua penyakit ini banyak dialami orang berusia di bawah 65 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Khusus stroke, diketahui memiliki kemungkinan adanya gejala sisa atau cacat yang tinggi.

"Penyakit lain mungkin bisa sembuh sempurna tetapi kalau stroke ini banyak yang cacat," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus