Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meminum jamu tradisional menjadi pilihan sebagian orang untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih di tengah pandemi seperti sekarang, tak terkecuali bagi ibu hamil. Berdasarkan jurnal yang dirilis oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto, khasiat jamu untuk kesehatan dipengaruhi adanya informasi secara turun menurun dari orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun mengutip dari The Asian Parent, banyak tenaga medis yang tidak menyarankan ibu hamil mengkonsumsi jamu. Hal ini karena keamanannya yang belum ditetapkan melalui penelitian ilmiah. Terlebih jika jamu tersebut belum terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dokter Spesialis Farmakologi Klinik Rumah Sakit Awal Bros, Dina Fauzia, mengatakan ibu hamil sebaiknya menghindari minum jamu kemasan kering ataupun obat tradisional yang tidak memiliki ijin dari BPOM. "Sedapat mungkin pilih obat-obatan yang telah dipakai secara luas dan terbukti aman daripada obat baru atau obat yang belum pernah dicoba secara klinis," katanya dikutip dari situs resmi rumah sakit, Ahad, 8 Agustus 2021.
Melansir dari Kalcare.com, berikut risiko yang akan ditimbulkan apabila mengkonsumsi jamu bagi ibu hamil:
Memicu Penyakit Jantung
Sering mengkonsumsi jamu dapat memicu kelainan jantung pada janin. Kondisi macam ini sangat memungkinkan untuk terjadi, apalagi jika tidak memperhatikan apakah jamu tersebut aman dikonsumsi saat hamil atau tidak.
Jika ingin menjaga kesehatan dan mendukung pertumbuhan si kecil, mengkonsumsi makanan bergizi dan minum susu ibu hamil sudah lebih dari cukup.
Ketuban Menjadi Keruh
Minum jamu terlalu sering dapat berisiko membuat ketuban menjadi keruh, kental, serta menjadi bau. Hal ini tentu berdampak buruk bagi janin.
Air ketuban ini bisa terminum oleh janin dan dapat berbahaya. Air ketuban yang terlalu keruh dan kental bisa membuat bayi susah bernafas saat dilahirkan.
Menyebabkan Cacat Pada Bayi
Rutin mengkonsumsi jamu dapat menyebabkan masalah teratogenik yang berisiko bayi lahir cacat. Ini bisa terjadi akibat kandungan dalam jamu yang berbahaya bagi janin. Dalam kasus yang lebih serius, risiko keguguran juga akan meningkat.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca juga: