Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Depresi Setelah Menonton Konser, Apa Itu Post Concert Depression?

Post concert depression kondisi ketika muncul rasa hampa setelah menonton konser idola

6 Juni 2023 | 06.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Post concert depression sebutan untuk kondisi perasaan sedih setelah menonton konser. Mengutip Medical News Today, Post concert depression kondisi ketika muncul rasa hampa setelah menonton konser idola. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Choosing Therapy, depresi setelah konser muncul karena perasaan yang hanyut dalam kehampaan setelah pengalaman menyenangkan itu berakhir. Ada dorongan keinginan untuk merasakan kembali euforia saat konser. Dorongan perasaan itu bukan hanya konser berakhir, tapi juga dipengaruhi karena harus berpisah dari teman-teman yang telah bersama-sama menikmati kesenangan itu.

Tentang post concert depression

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Depresi setelah konser agaknya cenderung tak terhindarkan. Namun sebaiknya memahami kondisi itu untuk mengendalikan diri. Sebab, depresi bisa mempengaruhi aktivitas yang lainnya.

Otak memiliki hormon serotonin, dopamin, dan oksitosin yang dilepas sesuai dengan fungsinya masing-masing. Saat seseorang merasa bahagia ketika bisa melihat secara langsung konser idola, otak mengeluarkan aliran dopamin yang konstan.

Mengutip dari WebMD, dopamin adalah zat kimia dalam otak yang meningkat kadarnya saat seseorang kebahagiaana atau merasakan kesenangan. Saat melihat konser idola favorit, perasaan menjadi sangat luar biasa. Namun ketika konser selesai, kadar dopamin alan merosot. Kondisi itu yang memicu munculnya depresi.

Gejala post concert depression

American Psychiatric Association mencatat, setiap orang memiliki gejala yang berbeda saat mengalami depresi setelah  konser. Sebagian dari beberapa orang merasakan gejala mereda dan menghilang selama beberapa hari dan pekan berikutnya.

Merujuk American Psychiatric Association, gejalanya antara lain:

1. Merasa sedih atau hampa

2. Ketaktertarikan dalam aktivitas

3. Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan

4. Merasa tidak berharga

5. Merasa lelah atau kurang energi

6. Susah tidur

7. Perubahan nafsu makan

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus