Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Didi Budiardjo menggelar peragaan busana tahunan setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Peragaan busana digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengusung tema Bedtime Stories, Didi mengatakan bahwa koleksi ini disiapkan sebelum pandemi tetapi baru sempat dipersembahkan ke hadapan publik. Bedtime Stories bagi dia adalah cerita sebelum tidur yang membangun mimpi seseorang ketika terbangun di pagi hari.
“Dalam benak saya adalah bagaimana ketika orang akan tidur butuh suatu cerita, yang penting bukan tidurnya, tapi bangun dari tidur itu dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi,” ujar dia dalam konferensi pers sebelum peragaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi dalam perjalanannya, Didi menemukan ide baru yang disesuaikan dengan kondisi saat ini sehingga dia melakukan beberapa perubahan kecil. Beberapa baju yang telah dia siapkan dua tahun lalu tidak dikeluarkan malam itu, tapi yang dianggap relevan dia tampilkan.
Fashion show menampilkan 55 look dengan berbagai gaya, mulai dari daywear, eveningwear, hingga cocktail dress. Pelanggannya bisa memilih gaya yang paling minimal hingga paling grand, dari androgyny hingga ultrafeminine. Benang merah dari semua koleksi ini adalah kemodernan dan kemudahan berpakaian seperti di era 1990-an
“Yang ingin saya garis bawahi adalah, setelah pandemi ini saya sadar bahwa sebagai seorang desainer kita tidak bisa terlalu memaksakan kehendak. Saya akan mengusulkna beberapa tawaran, terserah konsumen nantinya memilih yang mana,” ujar dia.
Didi juga menawarkan beragam warna dan motif di atas bahan-bahan velvet, jacquard, hingga gaipure lace. Dia mengatakan bahwa bahan-bahan yang dia pilih adalah stok lama yang belum sempat terpakai selama bertahun-tahun. Ini bukan hanya karena dia ingin berkelana melewati waktu, tapi juga ingin mewujudkan sustainable fashion.
“Sustainability juga penting karena fashion polluter kedua, jadi ketika menggunakan fabric itu (yang tidak terpakai) ini berarti (membantu) mengurangi emisi karbon,” kata dia.
Peragaan busana digelar secara hybrid. Sebagian tamu hadir secara langsung di Ballroom Hotel Mulia, sebagian lagi menyaksikan secara streaming. Ini adalah salah satu hal baru yang selama ini belum pernah dilakukan Didi dalam peragaan busananya.
Tamu yang hadir menyaksikan bahwa suasana peragaan busana ini berbeda dengan show Didi Budiardjo sebelumnya. Memasuki Ballroom, tamu diajak melewati lorong gelap dengan lampu lampu kecil yang digantung. Ballroom didekorasi dengan latar serbaputih yang simpel dan elegan. Runway yang sejajar dengan lantai dibuat letter U sehingga model seolah mengelilingi tamu.
Baca juga: Didi Budiardjo Tutup JFW 2017 dengan Kirab