Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit batu ginjal memiliki gejala yang khas. Di antaranya nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah yang disertai mual, muntah, sampai keringat dingin. Pasien batu ginjal juga dapat mengalami demam tinggi disertai menggigil, kencing berdarah, air seni putih keruh atau pekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penderita batu ginjal juga kerap mengalami anyang-anyangan, sering merasa nyeri saat berkemih, sulit atau tidak bisa kencing. Hingga gejala yang kasat mata, seperti kencing berpasir atau keluar batu saat buang air kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter Spesialis Urologi, Adistra Imam Satjakoesoemah mengatakan, ada kalanya seseorang menemukan kristal pada urine kemudian seketika menganggap terkena batu ginjal. Padahal, menurut Adistra, kondisi itu belum tentu menjadi penanda batu ginjal.
"Kristal pada urine belum tentu menandakan ada batu di saluran kemih termasuk ginjal," kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia atau IAUI, ini pada Jumat, 24 April 2022. Ada tes yang dapat dilakukan untuk memastikan ada tidaknya batu ginjal.
Ultrasonografi atau USG
Pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan ginjal yang umum adalah Ultrasonografi atau USG. Proses pemeriksaannya relatif mudah dan memberikan hasil secara seketika.
Dalam pemeriksaan USG, dokter akan memeriksa kondisi ginjal dan saluran kandung kemih. Gambaran batu ginjal dalam pemeriksaan USG umumnya berwarna putih menyala terang dan disertai bayangan. Menurut Adistra, biasanya batu-batu yang cukup besar, misalnya di atas 5 milimeter akan terlihat dengan jelas dengan pemeriksaan USG.
Hanya saja, akurasi pemeriksaan USG hanya mencapai 70 persen, tergantung siapa yang mengerjakannya dan alat yang digunakan. "Jadi harus ada evaluasi lanjut untuk mengkonfirmasi," ujarnya. Apabila ingin hasil pemeriksaan yang lebih detail, dokter akan menyarankan pasien melakukan pemeriksaan CT Scan.
CT Scan
Metode pemeriksaan CT Scan bertujuan mendeteksi batu-batu dengan ukuran yang relatif kecil dan tak bisa tampak jelas dengan USG. "Kalau ingin tahu lebih detail pada batu-batu yang lebih kecil maka CT Scan dapat dilakukan dengan mudah dan tak membutuh persiapan khusus," kata Adistra. "CT Scan merupakan gold standard untuk melihat batu karena pemeriksaan ini menilai kepadatan organ."
Ada tiga parameter untuk menilai batu ginjal melalui CT Scan. Pertama, apakah batu terdapat pada ginjal atau di ureter; kedua, ukuran batu; ketiga, derajat kekerasan atau densitas batu.
Sekitar 30-45 kasus batu pada ginjal atau saluran kemih tidak bergejala. Keluhan baru muncul setelah batu menimbulkan sumbatan atau peradangan pada saluran kemih. Dari situ, pasien biasanya baru mengetahui ada batu saat menjalani pemeriksaan USG.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.