Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel), dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia. Produknya tidak hanya dijual dalam bentuk biji kopi atau kopi bubuk seperti pada umumnya, tetapi juga turunannya yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kreasi produk kopi di Pagar Alam dibuat oleh Perempuan Adat Mude Ayek Tebat Benawa melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang berada di Desa Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan. Mereka membuat kopi menjadi sabun mandi, massage oil, hingga teh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua KUPS Hutan Adat Mude Ayek Tebat Benawa, Surainah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan di rumah produksi Kopi Ringkeh.
"Rumah produksi ini baru diresmikan pada Rabu lalu (21 Agustus 2024), kita gunakan untuk menjadi mata pencarian baru untuk perempuan di sini selain bertani," kata Surainah kepada Tempo.
Surainah juga mengatakan, KUPS Hutan Adat Mude Ayek Tebat Benawa ini memproduksi berbagai macam produk olahan berbahan dasar kopi yang nantinya akan dijual ke luar Pagar Alam dan luar Sumsel.
"Kami mengolahnya sendiri dengan didampingi oleh teman-teman dari gerai hutan, Inagri, dan Tani Sani. Kita juga disediakan pelatihan-pelatihan khusus dari mereka," kata Surai, sapaan akrabnya.
Pelatihan bikin produk
Seperti yang Tempo lihat di lokasi, para perempuan di desa tersebut mengikuti berbagai macam pelatihan. Salah satunya pelatihan membuat sabun mandi dan massage oil. Surai mengatakan, nantinya setelah produk itu jadi, maka akan dikemas dengan packaging yang juga menarik.
"Untuk menarik minat pembeli juga, kami buat tampilan produknya juga bagus. Seperti sabun mandi, itu kita pakai seperti kotak kecil dan ada tulisannya, begitu juga massage oil, yang dikemas di dalam botol," katanya.
Harga produknya mulai dari Rp20.000 untuk teh yang dibuat dari kulit kopi, lalu ada sabun mandi dan juga massage oil dengan harga Rp30.000 hingga Rp50.000 per buah.
Rumah Produksi Kopi Ringkeh juga bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Sumsel dan PT Pupuk Sriwidjadja atau Pusri melalui program Creating Shared Value (CSV), maka pemasarannya juga akan masuk ke kelas-kelas kedinasan dan juga dibuat sebagai oleh-oleh khas Pagar Alam.