Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Diare dan Sakit Perut Membandel, Saatnya Diet BRAT

Penyembuhan diare dan sakit perut dapat dilakukan menggunakan diet BRAT. Bagaimana caranya?

18 Juli 2021 | 10.31 WIB

Ilustrasi mengolah pisang.  Unsplash/Eiliv Sonas Aceron
Perbesar
Ilustrasi mengolah pisang. Unsplash/Eiliv Sonas Aceron

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, JAKARTA – Gangguan pencernaan seperti diare menyebabkan fungsi usus menjadi menurun dalam melakukan penyerapan nutrisi hingga menyebabkan dehidrasi. Dalam melakukan penyembuhan diare, selain dengan mengonsumsi obat, juga harus dibarengi dengan pola makan yang sehat.

Oleh karena itu, diet BRAT dapat menjadi alternatif menyembuhkan penyakit diare. Lalu apa itu sebenarnya diet BRAT dan bagaimana pengobatan diare dengan melakukan pola diet BRAT?

Dilansir dari laman familydoctor.org, diet BRAT merupakan akronim dari Banana, Rice, Applesauce, dan Toast. Makanan dalam diet BRAT adalah jenis makanan yang hambar, rendah serat, dan makanan bertepung sehingga dapat membantu menggantikan nutrisi yang dibutuhkan karena diare dan muntah. Misalnya, penggunaan pisang yang kaya akan vitamin potassium.

Sebagaimana mengutip laman WebMD, makanan hambar tidak membuat iritasi pada perut sehingga direkomendasikan untuk melakukan pola makan diet BRAT guna membantu memberikan pemulihan usus dan mengurangi jumlah tinja yang diproduksi. Diet ini juga membantu meringankan rasa mual dan muntah bagi ibu hamil.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan dalam melakukan aplikasi diet BRAT harus diseimbangkan dengan mengkonsumsi cairan guna menghindari dehidrasi dan menggantikan elektrolit yang hilang. Bagi anak-anak, pengaplikasian diet BRAT dibarengi dengan mencampur buah-buahan, sayuran, daging, yoghurt, dan karbohidrat kompleks. Selain itu, hindari mengkonsumsi produk susu, makanan manis, atau berlemak karena dapat memicu mual dan diare yang lebih parah. Komposisi makanan dalam diet BRAT juga dapat ditambah, misalnya menambahkan biscuit asin, kentang biasa, krim gandum, flat soda, dan kuah kaldu bening.

Dikutip dari laman Healthyline, pengaplikasian diet BRAT dilakukan pada hari kedua setelah diare melanda. Cara pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan sesuai yang dianjutkan untuk diet BRAT. Sementara untuk hari pertama, perbanyak mengonsumsi cairan untuk menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare.

Bisa juga menambahkan beberapa cairan bening seperti air, jus apel, kaldu ayam selama 24 jam pertama setelah diare. Pada hari ketiga, sudah dapat menambahkan makanan normal ke dalam porsi diet BRAT, misal menambahkan telur setengah matang, buah dan sayuran yang dimasak, serta daging putih seperti daging ayam.

Meskipun dapat membantu memulihkan diare dan sakit perut, tetapi perlu diingat, dalam melakukan diet BRAT sebaiknya jangan dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena dapat mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi. Diet BRAT juga tidak disarankan untuk diet dengan tujuan menurunkan berat badan.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Selain Bakteri, Beberapa Makanan ini Bisa Memicu Diare

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus