Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewi Hughes dikenal sebagai salah satu presenter senior di industri hiburan Indonesia. Dulu, ia sempat memiliki berat badan yang mencapai 150 kg. Akan tetapi, demi tubuh yang sehat, Dewi Hughes melakukan diet yang membuat berat badannya turun 90 kg, hanya dalam waktu 15 bulan. Tentu saja, pasti banyak orang yang ingin tahu rahasianya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu diet yang dijalani Dewi Hughes ialah diet hipnoterapi. Ia memang pernah menekuni bidang hipnoterapi, bahkan memiliki gelar master di bidang itu. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menghipnotis dirinya sendiri, agar bisa konsisten menjalani diet sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hipnoterapi biasanya melibatkan seorang terapis, untuk melakukan hipnotis kepada pasiennya. Hipnotis dianggap bisa membantu seseorang untuk mencapai keadaan relaksasi total. Dengan begitu, pikiran seseorang akan “terbuka” dan mampu menerima perubahan dalam hidupnya, mulai dari perilaku, perasaan, hingga kebiasaan. Salah satunya, diet sehat yang konsisten.
Diet hipnoterapi bekerja saat perhatian pasien, dapat dipengaruhi untuk mengubah kebiasaan buruk, seperti makan terlalu banyak. Selain itu, ketika seseorang berada dalam pengaruh hipnotis, perhatiannya akan sangat fokus, dan menjadi lebih responsif terhadap sugesti, termasuk perubahaan kebiasaan, yang mampu membantunya menurunkan berat badan.
Karena Dewi Hughes sudah ahli dalam hipnoterapi, akhirnya ia menghipnotis dirinya sendiri, agar konsisten diet sehat, dan berpegang teguh pada pendiriannya. Mungkin, Dewi Hughes menjadi contoh keberhasilan diet hipnoterapi. Namun, apakah diet hipnoterapi, benar-benar efektif untuk semua orang yang melakukannya?
Perlu diakui, penurunan berat badan dengan diet hipnoterapi, masih diperdebatkan. Walau begitu, hipnoterapi telah terbukti bisa menghentikan kebiasaan buruk lainnya, seperti kebiasaan dalam merokok dan menyalahgunakan narkoba.
Dalam sebuah studi, sekitar 286 perokok menjalani hipnoterapi dan konseling standar. Hasilnya, 26 persen perokok dari grup hipnoterapi, berhasil menghentikan kebiasaan merokok. Sementara itu, grup konseling biasa, hanya berhasil membuat sekitar 18 persen perokok berhenti.
Penelitian menemukan bahwa diet hipnoterapi bisa saja membantu seseorang menurunkan berat badannya. Dalam sebuah penelitian, sekitar 60 responden yang mengidap obesitas dengan sleep apnea, menjalani berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan; konseling diet, hipnoterapi untuk redakan stres, hingga hipnoterapi untuk mengurangi konsumsi kalori.
Setelah 3 bulan, ketiga cara untuk menurunkan berat badan itu, berhasil menurunkan berat badan ke-60 partisipan. Namun, hanya mereka yang menjalani hipnoterapi untuk redakan stres saja, yang berhasil “menjaga” diet sehatnya. Dalam sebuah studi lainnya, 109 responden mengikuti “perawatan perilaku” untuk menurunkan berat badan, dengan hipnoterapi ataupun tanpanya.
Setelah 2 tahun, grup yang menjalani diet hipnoterapi, berhasil menurunkan berat badan. Namun, partisipan lain yang tidak mengikutinya, hanya menunjukkan sedikit perubahan pada berat badan mereka.
Lebih dari itu, analisis sejumlah studi menemukan, memasukkan metode diet hipnoterapi, untuk menurunkan berat badan lewat perubahan perilaku kognitif, berhasil menunjukkan keberhasilan dua kali lipat. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, untuk melihat seberapa efektif diet hipnoterapi, terhadap penurunan berat badan.