Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Diklaim Belum Ada Pengobatannya, Apa Itu Penyakit Crohn dan Gejalanya?

Penyakit Crohn adalah gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran pencernaan. Berikut yang perlu diketahui.

2 Desember 2024 | 22.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita penyakit Crohn pasti sudah paham dengan gejala kelelahan, sakit perut, dan diare. Penyakit Crohn adalah gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran pencernaan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit Crohn bisa menjadi kondisi seumur hidup. Kabar baiknya, sekarang banyak pilihan perawatan efektif yang bisa membantu meredakan gejala dan mengurangi risiko mengalami komplikasi kesehatan yang lebih serius. Berikut yang perlu diketahui mengenai cara mengelola kondisi kronis ini menurut pakar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu penyakit Crohn?
Penyakit Crohn adalah jenis penyakit peradangan usus (IBD) dan bisa menyebabkan peradangan di bagian atau lapisan usus mana pun walaupun yang paling sering di bagian ujung usus kecil sampai awal usus besar, kata Mayo Clinic. Jika tidak diobati, risiko komplikasi serius cenderung bertambah di usus kecil, yang jauh lebih sempit dibanding area saluran pencernaan lain, jelas Dr. Gil Melmed, direktur Riset Klinis IBD di Cedars-Sinai, juga direktur Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di rumah sakit yang sama.

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Namun kemungkinannya karena keturunan dan faktor lingkungan, kata Melmed. Menurut Yayasan Crohn dan Kolitis, faktor-faktor potensial yang bisa memperparah serangan penyakit Crohn adalah:

-Tak memenuhi dosis pengobatan untuk perawatan penyakit Crohn.
-Mengonsumsi obat antiperadangan nonsteroid (NSAID).
-Minum antibiotik
-Infeksi saluran pencernaan
-Merokok

Gejala umum
Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, dua jenis IBD paling umum, memiliki gejala yang mirip. Menurut CDC, gejala umum terkait IBD adalah diare, sakit perut, kelelahan, mual, dan berat badan turun. Penyakit Crohn juga memiliki beberapa gejala khusus yang biasanya tidak terdapat pada kolitis, yakni:

-Diare tanpa darah
-Malnutrisi
-Mulut perih

Penderita penyakit Crohn juga berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan lain seperti tukak, anemia, penggumpalan darah, dan kanker usus besar, menurut Cleveland Clinic. Saat ini, belum ada pengobatan untuk penyakit Crohn. Kebanyakan penderita masih membutuhkan operasi untuk menghindari komplikasi.

"Untungnya, banyak perawatan baru pada satu dekade terakhir ini. Sekarang, kasus yang butuh operasi lebih rendah dibanding sebelumnya," jelas Melmed kepada USA Today.

Pengobatan masing-masing penderita juga sedikit berbeda. Banyak jenis obat yang diresepkan yang bisa membantu mengurangi gejala dan menurunkan risiko komplikasi serius.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus