Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Waspada Radang Usus, Kenali Gejalanya

Radang usus dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia 15-30 tahun. Cek gejalanya.

24 Maret 2021 | 10.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi usus. 123rf.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadai Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau radang usus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. IBD merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kelainan yang berhubungan dengan peradangan pada saluran pencernaan atau gastrointestinal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dewan Pembina Marisza Cardoba Foundation (MCF), dr. Prasna Pramita, mengatakan IBD terdiri dari dua jenis penyakit, yaitu Penyakit Crohn (PC) dan Kolitis Ulseratif (KU). KU adalah peradangan kronis pada lapisan terdalam usus besar atau kolon sedangkan PC merupakan peradangan yang terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke dubur. Selain di usus, peradangan juga dapat timbul di luar sistem pencernaan, seperti di mata, kulit, atau sendi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Khusus pada penderita PC, sariawan atau luka bahkan dapat muncul di area kelamin," ujarnya.

Dia menjelaskan penyebab pasti terjadinya peradangan gastrointestinal belum diketahui namun diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, PC lebih banyak dialami perempuan sedangkan KU lebih banyak diderita laki-laki.

Radang usus dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia 15-30 tahun. Selain penyintas autoimun, orang dapat lebih berisiko mengalami radang usus karena beberapa hal, yaitu merokok, memiliki riwayat infeksi, sering mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), tinggal di dekat kawasan industri, berusia di bawah 35 tahun, dan memiliki faktor genetik atau keturunan.

Untuk mencegah terjadinya IBD, Prasna menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Penting untuk memilih sumber makanan sehat, bernutrisi utuh atau minim proses, dan alami serta bebas zat artifisial seperti pengawet, pewarna, penyedap, dan sebagainya.

"Hindari susu, alkohol, kafein, dan makanan pedas karena dapat menimbulkan keluhan diare. Selain itu, batasi konsumsi gluten dan makanan berlemak serta perbanyak makanan berserat," imbaunya.

Selain itu, dia menyarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok karena dapat memperparah peradangan usus, khususnya pada PC. Terakhir, yakni dengan berolahaga rutin serta mengembalikan fungsi normal usus dan juga mengurangi stres.

Duta Autoimun MCF, Nadia Karina Wijaya, yang pernah mengalmi IBD, sempat mengalami gejala BAB berdarah atau hematochezia, yang tentu saja mempengaruhi aktivitas. Namun, dia menegaskan perlu mewaspadai ciri-ciri radang usus lain, seperti mual dan demam, nyeri atau kram perut, kembung, diare, selera makan berkurang, berat badan turun, tinja bercampur lendir, kelelahan, peningkatan frekuensi buang air besar, serta penurunan berat badan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus