Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Disonansi Kognitif: Keyakinan dan Perilaku Tak Sejalan atau Konflik Batin

Disonansi kognitif secara sederhana dipahami sebagai pertentangan mental

12 September 2023 | 16.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Disonansi kognitif secara sederhana dipahami sebagai pertentangan mental. Contohnya ketika keyakinan dan perilaku tak sejalan, karena saling bertentangan. Tidak adanya konsistensi menyebabkan konflik batin yang membuat tidak nyaman dan tak menyenangkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya untuk meredakan ketaknyamanan tersebut bisa meminta penilaian dari orang lain tentang perilakunya. Tapi, bisa pula dengan menolak pendapat orang lain.

Tanda Disonansi Kognitif

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Verywell Mind, tanda-tanda disonansi kognitif bisanya muncul setelah seseorang berada di tahapan tertentu.

1. Merasa tidak nyaman sebelum melakukan sesuatu atau mengambil keputusan.

2. Mencoba membenarkan keputusan yang dibuat atau tindakan yang telah diambil.

3. Merasa malu atas sesuatu yang telah dilakukan dan berusaha menyembunyikan tindakan tersebut dari orang lain.

4. Muncul rasa bersalah atau penyesalan sesuatu yang telah dilakukan pada masa lalu.

5. Melakukan sesuatu karena tekanan sosial atau rasa takut ketinggalan (FOMO), meskipun itu bukan sesuatu yang diinginkan. 

Contoh Disonansi Kognitif 

1. Ingin sehat, tapi tidak rutin berolahraga atau mengonsumsi makanan bergizi. Akibatnya, merasa bersalah terhadap diri sendiri.

2. Tahu kalau merokok atau minum alkohol terlalu banyak akan berbahaya bagi kesehatan, tapi tetap diteruskan. Biasanya sambil berdalih sedang mengalami stres berat. 

3. Ingin menambah tabungan, tapi cenderung terus mengeluarkan uang untuk kesenangan diri. Setelah itu menyesali keputusan ini pada kemudian hari. Penyesalan muncul ketika menghadapi pengeluaran tak terduga yang tidak mampu ditanggung 

4. Memiliki daftar tugas yang panjang, tapi menghabiskan hari itu menonton acara favorit. 

Penyebab Disonansi Kognitif  

Dikutip dari Wall Street Mojo, disonansi kognitif penyebabnya antara lain:

1.  Keyakinan yang Bertentangan

Ini penyebab utama situasi nilai seseorang tidak sesuai dengan perilaku orang tersebut 

2. Terlalu Memilih

Orang terkadang mencari situasi yang mendukung sifat perilakunya. Namun, malah menemukan situasi yang bertentangan dengan keinginannya 

3. Pengambilan Keputusan

Seseorang mungkin merasakan efek disonansi kognitif jika tidak bisa mengambil keputusan secara cepat.  Biasanya merasa sulit untuk memilih antara opsi-opsi yang peluangnya sama berharga.

4. Tekanan Sosial

Adanya tekanan sosial mendorong seseorang berubah keyakinannya untuk tetap menjadi bagian dari suatu kelompok. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus