Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengalamannya berbisnis di beberapa negara, membuat bisnis kuliner Baba Rafi mulai mengenal selera kebab di berbagai tampat di dunia. Paling tidak di benua Eropa dan Asia.
Baca juga: Buat Kebab Sendiri di Container Baba Rafi
Selera penikmat kebab di Eropa, misalnya, konon berbeda dengan penikmat Asia. Contohnya di Belanda yang lebih menyukai sayuran. " Di Belanda, paling banyak menggunakan sayuran daripada daging," kata Syamsir, selaku Pengembangan Waralaba Kebab Turki Baba Rafi, Kamis, 7 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syamsir menjelaskan bahwa kebab dominan rempah khas Asia, maka cenderung berbeda selera dengan Eropa. Bahkan, bukan cuma rasa, tapi juga ukuran kebab. "Standardisasi ada, menu spesial kombinasi kebab dan rasa kuliner yang ada di sana, tergantung kebutuhan negara," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, Kebab Turki Baba Rafi memperluas jaringan bisnis di India. India adalah negara kesembilan. Sebelumnya Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki outlet di Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Cina, dan Belanda.
Manajer Komunikasi Pemasaran Kebab Turki Baba Rafi Adnan Rival mengatakan untuk selera rasa di Bangladesh dan India tidak banyak berbeda. Semisal, kebab chijeu yang bisa diterima untuk selera negara-negara tersebut.
"Kebab dengan saus keju, tanpa sayuran," katanya.
Kebab chijeu memiliki kompisisi telur orak-arik, dengan kombinasi daging panggang berbumbu yang dilumuri saus keju. Tak hanya itu, mayones pun digunakan untuk menambah kelezatan kebab chijeu. "Kami punya formula sendiri untuk saus keju," tutur Adnan.
Baca juga: Suguhan Warisan Kuliner di Bagansiapiapi: Uniknya Soto Bagan