Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Emotional bonding adalah salah satu istilah yang berhubungan dengan ikatan dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, atau partner kerja. Emotional bonding menjadi salah satu hal penting dalam mencapai sebuah tujuan bersama. Lantas, apa itu sebenarnya emotional bonding?
Ditilik dari asal kata, emotional bonding diambil dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua kata, yaitu emotional, yang bermakna perasaan dari dalam hati dan jiwa, serta bonding yang memiliki arti ikatan. Dengan demikian, emotional bonding diartikan sebagai ikatan erat yang menyatukan orang-orang melalui perasaan yang kuat.
Baca: Orang Tua Kurang Bonding dengan Anak,Dampaknya Kecemasan
Bentuk Emotional Bonding
Salah satu bentuk emotional bonding dapat dijumpai dalam hubungan antara anak dan orang tua. Melansir fk.ui.ac.id, emotional bonding berperan penting bagi hubungan anak dan orang tua sebab emotional bonding membuat anak merasa aman (secure), nyaman, merasa diakui, dan mendapat dukungan. Anak dengan perasaan aman (secure) cenderung berkembang lebih sehat mental dibandingkan anak dengan perasaan tidak aman (insecure).
Anak yang merasa aman akan tumbuh dengan perasan aman dan tumbuh dengan perasaan bahagia dan menghindari stress. Hal ini membuat imun tubuh anak menjadi bahagia karena memiliki binding yang baik dan bagus dengan orang tua.
Emotional bonding yang kuat antara anak dan orang tua membuat anak lebih pandai mengatasi masalahnya sendiri. Selain itu, anak juga lebih kreatif, berinisiatif, peka, dan menjadi pemimpin dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa anak memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik.
Emotional bonding yang baik antara anak dan orang tua dapat menurunkan risiko obesitas pada anak. Orang tua dapat secara aktif untuk mengajak anak untuk bergerak, seperti berolahraga, melakukan yoga, atau bermain di halaman bersama-sama.
Dilansir sdwahdah.sch.id, emotional bonding juga dapat dijadikan media untuk mengenali satu sama lain di antara anggota keluarga. Dengan begitu, orang tua mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan sang buah hati. Tidak menutup kemungkinan, anak akan menceritakan isi hatinya, bahkan mengatakan sesuatu yang tidak disampaikan sebelumnya.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Selain Nutrisi, Menyusui Berdampak Positif untuk Psikologis Bayi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini