TEMPO.CO, Jakarta -Es kepal Milo bukan satu-satunya produk minuman yang naik daun belakangan ini. Di Bukittinggi, Sumatera Barat, kepopuleran jus jeruk campur es krim vanila berhasil menyamai es kepal Milo. Es tersebut berlabel Papi Orange Float.
“Di Bukittinggi, ini sedang hits,” kata Irvan, salah satu pegawai es tersebut saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei lalu.
Minuman ini muncul 6 bulan lalu. Depot utamanya berada di kawasan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat. Sampai saat ini, sudah dibuka enam cabangnya di seluruh Sumatera Barat, seperti di Kota Padang dan Payakumbuah.
Sejak pekan lalu, Papi Orange Float mulai dikenalkan di Jakarta. Minuman ini meramaikan salah satu kedai Go-Food Festival yang akan digelar selama setahun di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Papi Orange Float menyita perhatian pengunjung karena kemasannya menarik. Bukan seperti minuman biasa, jus jeruk ini diwadahkan dalam poach atau kantong seperti kantong infus. Kantong itu berkatup dan bisa dibuka-tutup menggunakan zipper atau ritsleting plastik.
Sedangkan isinya adalah jus jeruk dicampur dengan es krim vanila, plus susu UHT. Rasanya seperti milkshake. Segar, tapi terasa tekstur creamy dari susu dan es krim.
Sebelum minum, kantong harus dikocok lebih dulu sehingga ketiga komplemennya dicampur. Ketiganya memiliki rasa yang sama-sama kuat: asam, manis, dan gurih.
Asam minuman itu tentu berasal dari jeruk--yang aslinya dari jeruk pasaman. Rasanya manis dan minim asam. Namun, karena di Jakarta jeruk itu langka ditemui, pedagang menggantinya dengan jeruk Pontianak. Bila dikecap, sedikit lebih asam. Namun tertolong dengan manisnya es krim dan gurihnya susu UHT.
Jus jeruk ini diblender tak rata sehingga bulirnya masih kasar. Tiap satu kantong, ada empat jeruk yang diblender. Terbayang betapa asli rasa jeruk itu, tanpa campuran sirup maupun perasa.
Sekantong es Papi Orange Float dibanderol Rp 18 ribu. Minuman ini cocok untuk pendulu buka puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini