Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Festival Keuken kembali hadir dengan tajuk Sunday Funday untuk meramaikan keberagaman kuliner Indonesia, Ahad 27 Agustus 2023 di Laswi Heritage, Jalan Sukabumi, Bandung. Direktur festival Meizan Nataadiningrat mengatakan ada seratus lebih peserta yang mengisi kios kuliner, pertunjukan musik, pameran karya puluhan perupa, juga demonstrasi masak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tahun ini bedanya kita bisa mengakses seluruh gedung karena sudah kosong,” ujarnya Sabtu, 26 Agustus 2023.
Festival Keukeun Berlangsung Hanya Sehari
Acara rutin tahunan yang dihelat Keuken sejak 2011 itu menurutnya hanya digelar sehari agar lebih berkesan bagi pengunjung. Panitia menargetkan 10 ribu orang sejak festival dibuka pada pukul 08.00 hingga 22.00 WIB dengan tiket masuk regular Rp 35 ribu yang dibeli secara daring. Beberapa pesohor yang akan hadir untuk memasak seperti Sisca Soewitomo, kemudian Tulus di panggung musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah tenant yang mengikuti festival Keukeun #4 di Gudang Persediaan Cikudapateuh PT Kereta Api Indonesia, Bandung, Minggu (9/6). TEMPO/Prima Mulia
Keuken dari bahasa Belanda yang berarti dapur, mengajak pengunjung untuk berkumpul dan bersenang-senang dengan makanan juga minuman dalam sehari. Di area Makers Market ditawarkan ragam produk makanan camilan dan karya kerajinan yang bisa dibawa pulang sebagai koleksi atau kenang-kenangan, seperti parfum sampai helm. Sementara di Mise en Place Area, digelar pameran karya para seniman seperti Mufti Priyanka, Nurrachmat Widyasena.
Bukan Sekadar Festival Kuliner Indonesia
Mata acara lain seperti pelatihan mengolah sampah plastik, seni menyulam, dekorasi tanaman dengan cara digantung, dan gambar ilustrasi potret diri. Pilihan lainnya yaitu menonton film pendek, dengan judul Fusion, Bebenjangan, Bisikan Dosa dan Doa Kota, serta A Matter of Time. Kemudian ada Romansa di Balik Pagar Akal, Los(t) Tjihapit, Nu Malipir Kasingsal, dan Rwa Bhineda.
Menurut Meizan, kapasitas tempat parkir di lokasi acara terbatas sehingga lokasi parkir kendaraan tersebar di beberapa titik sekitar Jalan Sukabumi. Agar tidak kesulitan mencari tempat parkir, dia menyarankan pengunjung untuk datang dengan menggunakan angkutan umum atau kendaraan pesanan secara daring.
Area dan gedung bekas bengkel kereta api itu sebelumnya pernah digunakan Keuken pada festival 2013. Tempat itu kembali dipilih kata Meizan, untuk menghidupkan kembali ruang-ruang yang terbengkalai. “Kami membalutnya dengan acara festival,” ujarnya.
Pilihan Editor: Dua Usaha Kuliner Indonesia Ini Buka Gerai Pertama di Malaysia