Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Flu Lebih Gampang Menular Dibanding HIV, Ini Kata Dokter

Dokter mengatakan lebih mudah terinfeksi virus influenza daripada HIV sehingga masyarakat tidak perlu menjauhi orang atau anak dengan HIV/AIDS.

30 November 2019 | 08.20 WIB

Peminat Tes HIV/AIDS Membeludak
Perbesar
Peminat Tes HIV/AIDS Membeludak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata, flu lebih mudah menular dari HIV. Konsultan program Linkages Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID), dr. Hendra Widjaja, mengatakan lebih mudah terinfeksi virus influenza daripada human immunodeficiency virus (HIV) sehingga masyarakat tidak perlu menjauhi orang atau anak dengan HIV/AIDS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Influenza bisa menular melalui udara, sedangkan penularan HIV hanya bisa melalui perilaku yang berisiko," kata Hendra dalam Bincang Media yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta, Jumat, 29 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hendra mengatakan HIV hanya bisa menular melalui darah, cairan kelamin laki-laki maupun perempuan, dan air susu ibu. Penularan HIV melalui cairan-cairan itu pun hanya bisa terjadi bila ada pintu masuk ke dalam tubuh seseorang. Sedangkan perilaku berisiko yang kemungkinan bisa menyebabkan seseorang tertular HIV adalah penggunaan jarum suntik secara bersama-sama, perilaku seksual yang tidak aman, dan penularan dari ibu hamil kepada anak.

"HIV tidak bisa menular melalui air liur. Penularan HIV dari ibu ke anak pun bisa dicegah. Karena itu, stigma dan diskriminasi terhadap orang dan anak dengan HIV/AIDS perlu dihilangkan," tuturnya.

Hendra mengatakan perkembangan dunia medis telah membawa pengobatan HIV pada tingkat yang lebih maju. Seseorang dengan HIV tetap bisa sehat dan bugar selama tetap mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).

"Sudah ada obat untuk HIV yang manjur menekan virus hingga pada tahap yang tidak terdeteksi sehingga tidak akan menular dan kekebalan tubuh orang dengan HIV pulih kembali," katanya.

Pengobatan HIV dengan obat ARV pun semakin sederhana, hanya cukup diminum secara rutin setiap hari. Penelitian terus dilakukan dan Hendra meyakini suatu saat obat HIV cukup disuntikkan sebulan sekali. Menurut Hendra, pasien dengan HIV/AIDS di rumah sakit kini tidak bisa dibedakan dengan orang tanpa HIV. Selama rutin minum obat dan berolahraga, bahkan pasien dengan HIV bisa memiliki tubuh kekar.

Hendra menjadi salah satu narasumber dalam Bincang Media bertema "Mengakhiri Stigma HIV/AIDS: Masyarakat yang Membuat Perubahan" yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka menyambut Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus