Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Agnosia gangguan sistem saraf yang menyebabkan orang tidak bisa mengenali objek, wajah, suara, atau tempat. Mengutip Healthline, orang yang mengalami agnosia tetap berkemampuan untuk berpikir, berbicara, dan berinteraksi.
Gejala agnosia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk United Brain Association, beberapa hal yang mungkin dirasakan orang yang mengalami agnosia, yaitu:
1. Tidak mampu mengenali objek dalam berbagai bentuk. Kondisi ini sulit menggambarkan objek yang dilihatnya.
2. Mampu menggambar objek yang dikenal. Tapi, tidak bisa menjelaskan objek itu.
3. Bisa menggambarkan hubungan dan wajah seseorang. Tapi, tidak bisa menyebutkan nama orang itu.
4. Tidak bisa membedakan jenis suara yang berlainan Contohnya, tidak bisa membedakan suara penyanyi satu dengan yang lainnya.
5. Tidak bisa mengidentifikasi bangunan atau lokasi yang sebelumnya diketahui. Kemungkinan hanya bisa mengenali lewat gambar, tanpa mampu menyebutkan cirinya.
Baca juga: Beberapa Perawatan untuk Membantu Beradaptasi dengan Prosopagnosia
Penyebab agnosia
Agnosia disebabkan berbagai kondisi yang merusak dan degenerasi otak. Sebab, kerusakan di bagian otak mempengaruhi ingatan dan persepsi, sebagaimana dikutip dari WebMD. Penyebab umum yang bisa merusak bagian otak, yaitu:
1. Stroke iskemik
Stroke ini terjadi ketika ada penyumbatan pembuluh darah ke otak. Kondisi ini otak kekurangan aliran darah yang membawa oksigen.
2. Tumor otak
Kondisi terkumpul sel abnormal di otak yang rentan menyebabkan tumor jinak dan ganas. Meski begitu, keduanya tetap rentan menyebabkan masalah fungsi otak.
3. Abses otak
Kantong nanah di otak yang disebabkan infeksi bakteri atau jamur. Abses bisa terjadi pascatrauma, infeksi, atau pembedahan.
4. Cedera otak traumatis
Kerusakan otak yang disebabkan pukulan atau sentakan keras di kepala.
5. Alzheimer
Alzheimer gangguan otak yang semakin memburuk. Itu menyebabkan penumpukan protein abnormal yang merusak sel-sel otak.
6. Demensia
Demensia menyebabkan Parkinson, akibat deposit protein abnormal di otak.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.