Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Malnutrisi adalah masalah di seluruh dunia yang dapat diakibatkan oleh kondisi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 460 juta orang dewasa dan 150 juta anak-anak kekurangan gizi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Malnutrisi bisa dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya dialami balita dan lansia. Kondisi ini biasanya selalu dikaitkan dengan kekurangan gizi. Padahal malnutrisi bukan hanya sekedar kekurangan gizi. Kondisi kelebihan gizi pun dapat dikatakan malnutrisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Medical News Today, beberapa tanda dan gejala malnutrisi meliputi:
- Penurunan berat badan
- Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
- Kelelahan dan lekas marah
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Selalu merasa kedinginan
- Depresi
- Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
- Risiko lebih tinggi sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Waktu penyembuhan luka yang lebih lama
- Gagal jantung
Anak-anak memiliki gejala malnutrisi yang berbeda dari orang dewasa, yaitu:
- Kurangnya pertumbuhan dan berat badan rendah
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Lekas marah dan cemas
- Perkembangan perilaku dan intelektual yang lambat, mungkin mengakibatkan kesulitan belajar
Dikutip dari Healthline, ada beberapa penyebab yang memicu seseorang mengalami malnutrisi, seperti:
1. Sebuah studi menghubungkan kerawanan pangan di negara berkembang dan negara maju dengan kekurangan gizi.
2. Kondisi yang menyebabkan malabsorpsi, seperti penyakit Crohn, penyakit celiac dan pertumbuhan berlebih bakteri di usus, dapat menyebabkan malnutrisi.
3. Penggunaan alkohol yang berat dapat menyebabkan asupan protein, kalori, dan mikronutrien yang tidak memadai.
4. Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Satu studi menemukan bahwa prevalensi malnutrisi adalah 4 persen lebih tinggi pada orang dengan depresi dibandingkan dengan individu yang sehat.
5. Memiliki mobilitas yang buruk dan kurangnya kekuatan otot merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi. Masalah-masalah ini merusak keterampilan persiapan makanan pada seseorang.
Di beberapa negara, malnutrisi yang meluas dan jangka panjang dapat diakibatkan oleh kekurangan makanan. Namun, ada beberapa hal yang yang dapat menimbulkan risiko malnutrisi, yaitu:
- Orang dewasa yang lebih tua, terutama ketika mereka berada di rumah sakit atau dalam perawatan institusional jangka panjang
- Orang-orang yang terisolasi secara sosial misalnya, karena masalah mobilitas, masalah kesehatan, atau faktor lainnya
- Orang-orang dengan pendapatan rendah
- Orang yang pulih dari atau hidup dengan penyakit atau kondisi serius
- Orang yang mengalami kesulitan menyerap nutrisi
- Orang dengan gangguan makan kronis, seperti bulimia nervosa atau anoreksia nervosa.
Pilihan Editor: Jenis-jenis Malnutrisi dan Efeknya untuk Kesehatan