Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru basah nama lain dari pneumonia, infeksi yang menyebabkan kantong udara meradang dan membengkak. Akibatnya, paru-paru bisa dipenuhi cairan.
Gejala paru-paru basah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip WebMD, gejala pneumonia bervariasi, tergantung penyebab, usia, dan kondisi kesehatan orang yang mengalami itu. Biasanya nyeri dada atau juga saat bernapas atau batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam, menggigil, mual, muntah, diare.
Seiring dengan gejala itu, orang dewasa lansia yang memiliki sistem kekebalan lemah berkemungkinan mengalami perubahan suhu tubuh dan kesadaran. Sedangkan balita biasanya gejalanya muntah, demam dan batuk, dan kelelahan.
Penyebab paru-paru basah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Johns Hopkins Medicine, ada lebih dari 30 penyebab pneumonia dikelompokkan berdasarkan jenis utama penyebabnya.
1. Pneumonia bakteri
Pneumonia bakteri terjadi akibat adanya infeksi bakteri streptococcus pneumonia yang menyerang tubuh saat dalam kondisi berpenyakit, gizi buruk, usia tua, gangguan kekebalan, dan bakteri yang masuk ke paru-paru. Orang yang mengonsumsi alkohol, merokok, sistem imun lemah, baru menjalani operasi, memiliki penyakit pernapasan atau infeksi virus, cenderung rentan mengalami pneumonia bakteri.
2. Pneumonia virus
Jenis ini tersebab berbagai virus, termasuk influenza yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari semua kasus pneumonia. Orang yang mengalami pneumonia virus lebih rentan mengalami pneumonia bakteri.
3. Pneumonia jamur
Mengutip Healthline, pneumonia jamur rentan dialami orang yang imunnya lemah. Itu terkontaminasi jamur dari tanah atau kotoran burung. Jenis jamur ini termasuk: pneumocystis jirovecii, spesies cryptococcus, histoplasmosis.
Baca: Beda Pneumonia Misterius dan Biasa, dari Gejala sampai Penyebab
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.