Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Radang usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis (umbai cacing/usus buntu). Mengutip dari Rspelabuhan.com, radang usus buntu terbagi menjadi dua tipe yaitu, radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Radang usus buntu kronis terjadi saat usus buntu tersumbat oleh feses, benda asing, kanker, atau pun oleh pembengkakan usus buntu akibat infeksi. Usus ini memiliki ukuran kira-kira sebesar jari kelingking serta terhubung pada usus besar yang terletak di perut bagian kanan bawah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apendisitis terjadi ketika bagian dalam usus buntu Anda tersumbat. Mengutip dari Hopkinsmedicine.org, apendisitis dapat disebabkan oleh berbagai infeksi seperti virus, bakteri, atau parasit di saluran pencernaan Anda. Penyakit ini juga mungkin terjadi ketika tabung yang menghubungkan usus besar dan usus buntu Anda tersumbat atau terperangkap oleh tinja. Terkadang tumor juga dapat menyebabkan radang usus buntu.
Apa saja gejala usus buntu? Berikut dilansir dari Webmd.com:
Gejala usus buntu yang paling umum:
1. Nyeri di perut kanan bawah atau nyeri di dekat pusar yang bergerak ke bawah. Ini biasanya merupakan tanda pertama.
2. Kehilangan selera makan
3. Mual dan muntah segera setelah sakit perut dimulai
4. Perut bengkak
5. Demam
6. Tidak bisa kentut
Gejala apendisitis lain yang kurang umum yaitu:
1. Nyeri tumpul atau tajam di mana saja di perut bagian atas atau bawah, punggung, atau bagian belakang
2. Sulit buang air kecil atau sakit pada saat buang air kecil
3. Muntah sebelum mengalami sakit perut
4. Kram yang parah
5. Sembelit atau diare dengan gas
Jika Anda memiliki gejala-gejala usus buntu ini, segera temui dokter. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu adalah penting. Jangan makan, minum, atau menggunakan obat pereda nyeri, antasida, pencahar, atau bantalan pemanas.
VALMAI ALZENA KARLA