Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

George Toisutta Meninggal Karena Kanker Usus, Cegah dengan Ini

Jenderal TNI (Purn) George Toisutta tutup usia setelah mendapat perawatan atas kanker usus yang dideritanya. Intip pencegahannya.

12 Juni 2019 | 12.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jenderal TNI (Purn) George Toisutta. twitter.com/Nurmantyo_Gatot

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI (Purn) George Toisutta tutup usia. Setelah mendapatkan perawatan intensif untuk kanker usus di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, ia pun akhirnya meninggal pada usia 66 tahun.

Baca: Mantan KSAD George Toisutta Tutup Usia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui akun Twitter mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, @nurmantyo_gatot, kabar duka itu pun disampaikan. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka yang sangat mendalam menyertai kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) George Toisutta menghadap Sang Khalik," tulisnya pada 12 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memang, kanker usus seperti yang diderita George Toisutta bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan agar tidak terjangkit penyakit serupa. Melansir dari Everyday Health dan Mayo Clinic, berikut adalah 4 hal yang dapat dilakukan.

1. Menjaga berat badan
Orang yang berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker usus. Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober 2018 dalam jurnal JAMA Oncology melacak kesehatan lebih dari 85.000 wanita selama 22 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) seorang wanita, semakin besar risiko terkena kanker usus atau kolorektal sebelum usia 50 tahun. Adapun wanita berusia 20 hingga 49 tahun yang dianggap kelebihan berat badan memiliki risiko dua kali lipat untuk terkena kanker kolorektal dini, dibandingkan dengan wanita yang memiliki BMI rendah.

2. Olahraga rutin
Olahraga teratur dan moderat, seperti jalan cepat, menurunkan risiko kanker usus besar dan kanker dubur. Sebuah studi National Cancer Institute terhadap lebih dari 1,4 juta orang, yang diterbitkan pada Juni 2016 dalam jurnal JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, dibandingkan dengan tingkat yang lebih rendah, dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih rendah terkena kanker usus besar dan 13 persen menurunkan risiko kanker dubur.

3. Perhatikan asupan makanan
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa diet berperan dalam banyak kanker kolorektal. Makan daging merah (sapi dan domba) dan daging olahan tertentu (seperti sosis) dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Jadi, ada baiknya membatasi makanan ini. Makanlah banyak buah dan sayuran untuk menurunkan risiko kanker usus besar dan dubur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan kaya serat dapat mengurangi risiko kanker usus.

4. Hindari minuman beralkohol dan rokok
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan sering dikaitkan dengan risiko kanker usus dan dubur. American Cancer Society bahkan menyarankan untuk membatasi alkohol maksimal dua gelas sehari untuk pria dan satu untuk wanita. Sedangkan untuk rokok, bukan saja meningkatkan resiko kanker paru-paru, namun sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ia dapat menjadi penyebab penyakit kanker lainnya. Tentunya, tak menutup kemungkinan untuk kanker usus juga. Jadi, jauhi rokok.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ANDITA RAHMA | EVERYDAYHEALTH | MAYOCLINIC

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus