Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal (Purn.) George Toisutta yang meninggal pada Rabu, 12 Juni 2019, karena kanker usus, dikenal sebagai orang yang ramah di lingkungan rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan. Namun, George dikenal sebagai sosok yang ramah namun sangat membenci rokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warsito, petugas pengamanan di komplek rumah George di Jalan Al Ma'ruf, Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, masih mengingat jelas George yang selalu menyapanya saban pulang. Terakhir, ia bertemu George sepekan menjelang lebaran. Saat itu, George memberinya uang. "Dia kasih duit, pesennya jangan buat beli rokok," kata Warsito, saat ditemui rumah George.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Mantan KSAD George Toisutta Tutup Usia
Warsito tak menyangka itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan George. Tak lama, George dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) karena kanker usus yang dideritanya. Tak sempat pulang ke rumah, George menghembuskan nafas terakhir tadi pagi di RSPAD.
Rumah George di Cilandak sepi. Satu unit mobil Land Rover berplat dinas TNI terparkir di depannya. Namun tak ada tanda-tanda berkabung di sana. Warsito mengatakan perwakilan dari Kodam Cenderawasih sempat datang ke sana begitu George wafat. Namun langsung pergi lagi.
"Diberitahu kalau jenazah Bapak (George) dibawa langsung ke Makassar. Jadi mereka disuruh langsung ke Bandara Halim (Perdanakusumah)," kata Warsito.
Kabar meninggalnya George tersebar dari cuitan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo di akun Twitter. Gatot menulis George adalah atasan, senior, guru, dan pelatihnya.
Warsito mengatakan Gatot dan George ia ketahui memiliki kedekatan pribadi. Gatot kerap bertamu ke rumah George di Cilandak. Setelah pensiun sebagai panglima, Gatot terhitung tiga kali mampir ke rumah George.
George Toisutta meninggal di usia 66 tahun. Ia menjabat sebagai KASAD ke30, bertugas pada November 2009 hingga Juni 2011 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya ia menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkat Darat (Pangkostrad) yang menjabat sejak 2007 hingga 2009.