Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Harga Diri dan Ego, Alasan Pria Tak Rela Putus Cinta

Banyak orang yang menolak putus cinta dengan beragam alasan, termasuk pria juga bisa menolak diputuskan oleh pasangan. Cek alasannya.

17 Juli 2021 | 20.41 WIB

Ilustrasi Pasangan bermasalah/putus. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Pasangan bermasalah/putus. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta tak pernah mudah dan menyenangkan. Bahkan, memikirkannya bisa memicu emosi. Ketika telah menghabiskan dan berbagi banyak waktu dengan seseorang, sangat sulit untuk memikirkan hidup tanpa dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tapi, hubungan tidak selalu bertahan dalam ujian waktu. Terkadang, salah satu pasangan menjadi terlalu beracun sehingga membuat ingin mengakhiri segalanya namun tidak selalu mudah. Banyak orang yang menolak putus cinta dengan beragam alasan, termasuk pria juga bisa menolak diputuskan oleh pasangan. Berikut alasannya, dilansir dari Times of India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Haus kekuasaan
Jika pria menolak diputus dan mengatakan dia akan menjadi satu-satunya orang yang memutuskan kapan hubungan selesai, maka dia haus kekuasaan. Dia bahkan bisa saja datang dan pergi dalam hubungan itu, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Dalam kasus seperti itu, gali lebih dalam dan dapatkan kekuatan sendiri. Katakan pada diri sendiri Anda memiliki kekuatan dalam hubungan ini dan dalam hidup.

Ingin seseorang menjaganya
Sangat wajar bagi seseorang untuk merasa perlu diperhatikan. Tidak peduli seberapa sukses atau mandiri dia, selalu terasa menyenangkan jika ada orang yang peduli padanya. Ketika putus cinta, dia takut tak ada yang merawatnya. Karenanya, dia selalu memanipulasi Anda untuk tetap bersama.

Tidak ingin melalui perjuangan dari awal
Pria juga bisa malas memulai hubungan baru dari awal lagi. Fakta dia memiliki seseorang yang sudah menjaga membuatnya malas untuk mencari pengganti.

Menyukai keintiman fisik
Dia selalu takut jika putus, siapa yang akan memuaskan kebutuhan seksualnya? Dia perlu lebih berusaha untuk itu dan terlalu menyibukkan. Jadi, dia lebih memilih mengejar Anda untuk tetap bersamanya.

Egois
Pasangan mungkin terlalu egois dan bila putus terlalu memalukan baginya. Dia tidak sanggup menghadapi penolakan karena diputus dan membuatnya ketakutan. Karena itu, dia tidak mau menghadapinya. Gagal dalam hubungan lain sangat melukai harga dirinya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus