Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Pentingnya Rutin Mengukur Tekanan Darah

Di Hari Hipertensi Sedunia, dokter mengatakan tekanan darah harus diukur secara rutin serta baik dan benar untuk mendeteksi hipertensi yang akurat.

17 Mei 2023 | 20.15 WIB

Periksa tekanan darah. TEMPO/Budi Purwanto
Perbesar
Periksa tekanan darah. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap17 Mei. Spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi RS MRCCC Siloam Semanggi, Tunggul D. Situmorang, mengatakan tekanan darah harus diukur secara rutin serta baik dan benar untuk mendeteksi tekanan darah tinggi yang akurat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Seluruh dunia sekarang diarahkan untuk mengukur tekanan darah yang baik dan benar. Jadi, tidak bisa sekali diukur 160/90 dia hipertensi, itu mungkin hipertensi," kata Tunggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengukur tekanan darah sebaiknya dilakukan ketika orang dalam keadaan istirahat dan tidak terburu-buru. Mengukur tekanan darah yang baik dan benar dilakukan pada pagi dan malam hari dengan alat ukur tekanan darah digital.

Pengukuran bisa dilakukan tiga kali dalam sehari dengan waktu jeda masing-masing 1-2 menit. Pengukuran pertama umumnya lebih tinggi.

"Umumnya yang pertama lebih tinggi. Kalau tetap tinggi itu disebut hipertensi," ucap Tunggul.

Orang yang akan diukur tekanan darah harus sedang merasa rileks tidak ada beban dan tidak dalam keadaan sakit. Dokter yang menamatkan pendidikan spesialis penyakit dalam di Universitas Indonesia itu mengatakan ambang batas dikatakan hipertensi adalah jika pemeriksaan di rumah didapati angka 135/85. Sedangkan pada poliklinik atau rumah sakit ambang batas hipertensi adalah 140/90.

Apabila angka yang didapat di atas 180/100 dan sudah ada gejala maka segera dilakukan evaluasi dengan dokter di rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah, orang juga perlu mengenali faktor risiko yang dapat memberatkan hipertensi. 

Faktor risiko
Tunggul menyebut faktor risiko hipertensi adalah riwayat keluarga, berat badan berlebih, kebiasaan makan makanan yang mengandung garam berlebihan, kurang aktivitas atau olahraga, minum alkohol, dan penyakit penyerta lain seperti kolesterol tinggi dan asam urat.

"Harus disadari sebenarnya hipertensi bisa dicegah. Kalau sudah didiagnosis hipertensi bisa dikendalikan karena bisa merusak semua organ yang punya pembuluh darah, organ vital jantung, ginjal, otak, mata, pembuluh darah semua kena. Kalau semua kena untuk mengembalikannya tidak bisa," jelasnya.

Ia menyarankan jika terdiagnosis hipertensi atau memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi maka perlu dilakukan perubahan gaya hidup seperti sering berolahraga, mengurangi makanan mengandung garam, dan menurunkan berat badan secara perlahan. 

Perbaikan gaya hidup bisa dilakukan 3-6 bulan untuk memperbaiki tekanan darah ke batas normal. Jika tidak memiliki faktor risiko hipertensi, Tunggul menyarankan pengukuran tekanan darah dilakukan setahun sekali dengan ambang batas dibawah 140/90.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus