Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - World Health Organization atau WHO menyusun dan memasukkan World No Tobacco Day atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia dalam daftar hari kesehatan masyarakat dunia pada 31 Mei. Hari kesehatan ini juga diperingati setiap tahunnya di berbagai belahan dunia. Ini sebagai upaya beban kematian yang dapat dicegah dan penyakit yang berhubungan dengan penggunaan tembakau serta nikotin,
Menukil dari laman resmi WHO, who.int, Peringatan World No Tobacco Day yang diperingati setiap tahunnya ini, sejarahnya untuk menginformasikan kepada publik tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau, apa yang dilakukan WHO untuk mengurangi epidemi tembakau, dan apa yang dapat dilakukan orang di seluruh dunia untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan dan hidup sehat serta untuk melindungi generasi masa depan.
Pencanangan terbentuknya World No Tobacco Day terjadi pada 1987 yang dilakukan oleh negara-negara yang tergabung di dalam keanggotaan WHO untuk menarik perhatian global terhadap epidemi tembakau dan kematian serta penyakit yang dapat dicegah yang ditimbulkannya.
Di tahun tersebut, majelis kesehatan dunia mengeluarkan resolusi WHA40.38. Pada 1988, Resolusi WHA42.19 disahkan, yang menyerukan bahwa perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tahun pada 31 Mei. Resolusi tersebut muncul akibat kematian telah mencapai lebih dari dua juta kematian dini di seluruh dunia setiap tahun pada waktu itu.
Untuk tema hari tembakau sedunia yang akan dihelat pada tahun 2021 yaitu, Commit to Quit atau komitmen atau berhenti. Menukil laman promkes.kemkes.go.id, tema tersebut diambil karena dianggap relevan untuk menjawab tantangan terbesar di bidang kesehatan masyarakat di dunia yaitu pandemi Covid-19.
Menurut laman tersebut, Ada keterkaitan antara pengguna rokok dengan Covid-19 yaitu perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19. Perokok berisiko 2-3 kali lipat lebih tinggi dirawat di ICU, membutuhkan ventilasi atau bahkan meninggal akibat Covid19. Selain itu, Tembakau juga merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes.
Tujuan perhelatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Indonesia pada tahun ini untuk meraih komitmen 5 juta perokok untuk berhenti merokok dan menandatangani petisi online #beraniberhenti pada kurun waktu sampai 31 Desember 2021. Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan juga mengajak seluruh komponen masyarakat mendukung komitmen berhenti merokok.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Hari Tanpa Tembakau Sedunia Kiper Timnas Ajak Tinggalkan Rokok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini