Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Brisk walking mengacu pada salah satu jenis aktivitas berjalan kaki secara cepat. Mengutip Medical News Today, Brisk walking termasuk dalam aktivitas aerobik intensitas sedang. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan aktivitas ini sebagai segala sesuatu yang membuat seseorang berkeringat dan meningkatkan detak jantungnya hingga mereka dapat berbicara tetapi tidak bernyanyi.
Aktivitas ini dapat membuat detak jantung meningkat, bernapas lebih intens, serta menunjang aliran darah yang sehat. American Heart Association juga menyebut olahraga sedang, seperti jalan cepat selama 150 menit setiap minggu membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mengendalikan tekanan darah, dan menjaga tingkat kolesterol.
5 Kesalahan Umum
Mengutip healthshots, guna memaksimalkan aktivitas brisk walking dan menghindari cedera, hindari sejumlah kesalahan umum berikut:
- Kecepatan berjalan terlalu lambat atau cepat
Hal pertama yang mesti diperhatikan saat brisk walking adalah kecepatan melangkah. Menurut CDC, brisk walking direkomendasikan untuk dilakukan dengan 100 langkah per menit. Perhatikan kecepatan berjalan, jangan terlalu cepat ataupun lambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca : Manfaat dan Teknik Latihan Jalan Cepat atau Brisk Walking
- Tangan tidak boleh melewati garis tengah tubuh
Anda pernah memperhatikan bahwa saat berjalan, lengan Anda berayun melintasi garis tengah tubuh atau gerakan lengan terjadi setinggi dada. Ini adalah teknik jalan cepat yang salah karena tidak akan membantu meningkatkan kecepatan berjalan. Jaga sudut siku pada 90 derajat, sambil mengayunkan lengan, dan jaga usahakan tangan tetap rileks.
- Jangan memutar pinggang
Sebagian orang mungkin memutar pinggang dari sisi ke sisi, tanpa menggunakan kekuatan ketika berjalan cepat. Ini normal terjadi ketika ingin berlari cepat. Tapi saat melakukan brisk walking, hindari hal itu. Anda perlu mengontrol pinggang sehingga tidak bergerak dari sisi ke sisi.
- Bahu tegang
Ketika Anda melihat ke bawah, sementara bahu dalam kondisi tegang atau miring ke depan, hal itu dapat menyebabkan ketegangan di leher, pinggang, punggung, dan bahu. Bahu harus rileks, sehingga leher tidak tegang saat berjalan dan melihat lurus ke depan.
- Jaga punggung tetap lurus
Jaga punggung tetap lurus saat brisk walking. Fokus pada meluruskan tulang belakang sambil berjalan daripada menekuknya. Cobalah untuk tidak membungkuk, dan mencondongkan tubuh ke depan, serta jaga agar punggung tetap lurus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Apa Itu Brisk Walking
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.