Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan gaya hidup berbasis teknologi Bobobox mengumumkan perubahan nama untuk produk hotel kapsul berkonsep pod modern mereka dari sebelumnya Bobobox Pods menjadi Bobopod. Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Bobobox dalam membangun identitas produk yang lebih kuat, sejalan dengan optimisme perusahaan untuk memfasilitasi kebutuhan pasar yang lebih luas di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief Commercial Officer Bobobox, Bayu Ramadhan mengatakan perubahan nama itu untuk membentuk identitas mereka yang lebih konsisten. "Langkah ini sejalan dengan semangat dan komitmen Bobobox untuk terus menghadirkan produk gaya hidup yang mampu menjawab beragam kebutuhan konsumen. Dengan diperkenalkannya kembali produk hotel kapsul kami sebagai Bobopod, kami berharap dapat semakin memperkuat relevansi serta keunggulan brand kami di mata konsumen,” kata Bayu Ramadhan dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada awal November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turut diperkenalkan juga dalam rebranding ini logo baru Bobopod. Bentuk logo yang semakin representatif diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi perusahaan untuk semakin lihai beradaptasi dan menciptakan ikatan yang lebih bermakna dengan konsumen.
'Bobopod' sendiri merupakan hotel kapsul berkonsep pod modern berbasis teknologi IoT yang menawarkan pengalaman istirahat terpersonalisasi. Produk ini berhasil mengawali perjalanan Bobobox dalam menghadirkan akses tidur berkualitas di berbagai lokasi strategis di Indonesia sejak 2018. Menyadari adanya kebutuhan masyarakat urban akan tempat tinggal nyaman untuk jangka panjang yang dekat dekat pusat aktivitas kota, perusahaan kemudian meluncurkan “Boboliving” sebagai akomodasi co-living berkonsep kapsul dengan fasilitas kamar dan area komunal yang mampu mendukung produktivitas tamu.
Bobobox pun sempat memperkenalkan produk “Bobocabin” bagi konsumen yang ingin merasakan pengalaman beristirahat tengah suasana hijau yang unik dan jauh dari hingar bingar kota. Inovasi yang pada mulanya hadir seiring dengan perubahan preferensi konsumen dalam berwisata selama periode pandemi terus mendapat antusiasme positif dari konsumen hingga saat ini.
Dengan diperkenalkannya kembali produk Bobobox Pods sebagai Bobopod, Bobobox kini secara eksklusif menjadi nama entitas perusahaan utama sekaligus merupakan hospitality group (grup perhotelan) yang memayungi tiga produk akomodasi: Bobopod, Bobocabin, dan Boboliving. Tidak hanya itu, Bobobox juga menjadi rumah bagi seluruh ekosistem digital perusahaan melalui aplikasi Bobobox.
“Ini merupakan proses transisi yang penting bagi Bobobox. Sebagai perusahaan yang mengutamakan kebutuhan konsumen, kami terus berinovasi mencari solusi yang mampu memberikan pengalaman dan solusi gaya hidup yang lebih baik bagi pelanggan kami. Bobobox akan menjadi payung besar dari banyaknya produk yang nantinya dapat kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di masa mendatang,” ujar Co-Founder dan CEO Bobobox, Indra Gunawan.
Memasuki tahun ke-6 beroperasi, Bobobox saat ini memiliki lebih dari 1.294 kamar tersebar di 31 lokasi di Indonesia mulai dari Sumatera, Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Bobobox juga berhasil mempertahankan rata-rata tingkat hunian kamar yang konsisten di atas 80 persen. Sebanyak 70 persen tamu yang menginap juga tercatat melakukan direct transaction melalui aplikasi digital Bobobox. Dengan memberikan pengalaman beristirahat yang unik dan bermakna, Bobobox berhasil melayani berbagai konsumen dengan latar belakang dan kebutuhan yang beragam.
Sebagai informasi, bersamaan dengan rebranding ini Bobobox juga menghadirkan satu lokasi Bobopod terbaru di Tangerang, Banten. Berada di kawasan Cengkareng Business City (CBC) dekat Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bobobod Airport CBC Tangerang menjadi lokasi strategis baru bagi konsumen yang ingin beristirahat dengan nyaman setelah penerbangan.
Pilihan Editor: Libur Lebaran, Tingkat Okupansi Bobobox Capai 90 Persen Lebih