Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Impetigo merupakan penyakit infeksi kulit menular yang banyak menyerang bayi dan anak-anak. Infeksi kulit ini menyebabkan penderitanya merasakan gatal hingga muncul kemerahan pada kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Infeksi ini ditandai munculnya bercak merah dan lepuhan pada area kulit, terutama pada bagian wajah, tangan, dan kaki. Selama sekitar satu minggu, luka pecah dan membentuk kerak.
Penyebab Impetigo
Penyebab utama impetigo adalah infeksi bakteri. Dilansir dari Cleveland Clinic, bakteri impetigo yang paling umum adalah Staphylococcus Aureus dan Streptococcus Grup A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bakteri biasanya masuk ke kulit anak melalui luka, goresan, ruam, atau gigitan serangga. Setelah mereka memasuki tubuh anak Anda, bakteri tersebut terus tumbuh di kulitnya. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada lapisan atas kulit anak Anda.
Anak juga bisa terkena impetigo dengan menggaruk sesuatu yang gatal di kulitnya, seperti cacar air atau eksim. Saat digaruk, kulit akan rusak, sehingga bakteri mudah masuk.
Tidak hanya ana-anak, orang dewasa juga bisa terkena impetigo melalui kondisi kesehatan seperti infeksi tato. Berikut beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena impetigo.
1. Menderita diabetes.
2. Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS.
3. Melakukan olahraga yang menyebabkan kontak antarkulit dengan orang lain, seperti gulat atau sepak bola.
4. Bertempat tinggal di lingkungan yang padat penduduk.
Gejala Impetigo
Melansir Mayo Clinic, gejala utama impetigo adalah luka kemerahan, seringkali di sekitar hidung dan mulut. Luka cepat pecah dan mengeluarkan cairan selama beberapa hari dan kemudian membentuk kerak. Luka dapat menyebar ke area tubuh lain melalui sentuhan, pakaian, dan handuk.
Biasanya, gejala impetigo tidak langsung muncul setelah penderita terinfeksi. Gejala baru akan terlihat 4-10 hari setelah penderita pertama kali terpapar bakteri. Keluhan yang muncul pun bervariasi, tergantung pada jenis impetigo yang dialami.
Dikutip dari Yankes.kemkes.go.id, berikut ini adalah gejala impetigo berdasarkan jenisnya.
1. Impetigo Krustosa
Impetigo krustosa merupakan jenis impetigo yang paling sering dialami oleh anak-anak dan lebih mudah menular. Adapun gejala impetigo krustos, termasuk:
- Bercak kemerahan yang terasa gatal di sekitar mulut dan hidung, tetapi tidak menimbulkan nyeri.
- Luka pada bercak akibat digaruk.
- Iritasi pada kulit di sekitar luka.
- Koreng berwarna kuning kecokelatan di sekitar luka.
- Bekas kemerahan di kulit akibat koreng yang dapat hilang dalam jangka waktu beberapa hari atau minggu.
2. Impetigo Bulosa
Impetigo bulosa merupakan jenis impetigo yang lebih serius. Gejalanya meliputi:
- Lepuhan berisi cairan bening di bagian tubuh antara leher dan pinggang, serta lengan dan tungkai.
- Nyeri di area lepuhan dan gatal pada kulit di sekitarnya.
- Lepuhan pecah, menyebar, dan menimbulkan koreng berwarna kekuningan, tetapi akan menghilang setelah beberapa hari.
Terkadang, impetigo bulosa juga disertai dengan demam dan kemunculan benjolan di sekitar leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Pilihan Editor: 5 Penyakit Kulit yang Menular