Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

Gula tebu adalah gula yang paling umum digunakan sebagai pemanis dalam minuman ataupun makanan. Apa saja risiko kesehatan dari mengonsumsi gula tebu?

17 Maret 2023 | 17.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi gula pasir. boldsky.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gula tebu adalah salah satu jenis pemanis yang digunakan pada berbagai olahan makanan dan minuman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tebu sendiri merupakan tanaman  yang termasuk dalam keluarga rerumputan dengan nama ilmiah Saccharum officinarum.

Manfaat Kesehatan dari Tebu

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dari gula tebu. Akan tetapi terdapat pengobatan tradisional di sebagian besar Asia Tenggara yang menggunakan sari tebu untuk mengobati penyakit-penyakit di bawah ini.

  • Perdarahan
  • Peradangan
  • Penyakit kuning atau masalah pada hati yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
  • Masalah saluran kemih

Melansir WebMD, tebu alami juga mengandung zat yang disebut antioksidan yang mampu membantu memerangi radikal bebas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Radikal bebas adalah molekul yang menyebabkan kerusakan sel yang dapat memperburuk beberapa masalah medis seperti diabetes, malaria, infark miokard, dan kanker kulit. Dengan ditangkalnya radikal bebas, maka penyakit pun lebih dapat dihindari.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada manfaat kesehatan dalam memilih tebu daripada gula rafinasi. 

Satu studi pendahuluan kecil menemukan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi jus tebu sebagai pengganti gula rafinasi memiliki kadar kromium yang lebih tinggi dalam tubuh mereka, sehingga regulasi gula darah lebih lancar.

Risiko Gula Tebu

Meskipun gula memberi efek yang baik dalam meningkatkan suasana hati, namun ini hanya terjadi dalam jangka pendek, akan ada efek pantulan jika mengonsumsinya terlalu banyak. 

Beberapa peneliti berteori bahwa mungkin inilah salah satu alasan mengapa tingkat depresi cenderung lebih tinggi di negara-negara yang masyarakatnya memiliki asupan gula yang tinggi. 

Jika terlalu sering menginginkan makanan manis, cobalah mencari cara baru untuk mengatur suasana hati dan mengurangi stres, seperti berolahraga atau menghabiskan waktu di luar rumah. 

Selain itu, seperti gula tambahan lainnya, gula tebu juga membantu pertumbuhan bakteri di mulut Anda, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang. Kelebihan konsumsi gula juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti di bawah ini.

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Perlemakan hati
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi

Lalu bagaimana jika ingin makan yang manis-manis tetapi juga harus menghindari gula tebu?

Alternatif gula tebu

Mungkin mencoret pemanis buatan dari daftar makanan tidak selalu berhasil, namun cara ini dapat dilakukan untuk menghindari konsumsi gula buatan yang berlebih.

Caranya adalah dengan rutin memakan buah, baik yang segar ataupun beku. Karena buah memiliki kandungan gula alami yang dapat membantu meredakan keinginan akan gula. 

Buah-buahan seperti apel, pisang, atau stroberi dan bluberi memberikan serat dan nutrisi lainnya selain gula tebu. Buah-buahan ini juga bisa digunakan untuk mempermanis hidangan seperti sereal atau makanan yang dipanggang. Untuk lebih meyakinkan lagi, tanyakan kepada dokter atau ahli gizi mengenai cara lain mengurangi gula tambahan.


PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan editor : Makanan yang Dikonsumsi dan Dihindari Saat Diet Candida

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik
https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus