Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pemanis alami, gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan munculnya berbagai alternatif pemanis, kita dihadapkan pada pilihan, yakni gula tebu yang sudah dikenal sejak lama atau gula stevia yang terkenal sebagai pilihan rendah kalori?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan Gula Tebu dan Gula Stevia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gula tebu dan gula stevia mewakili dua sumber pemanis yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik unik. Gula tebu diperoleh dari tanaman tebu yang telah menjadi pemanis alamiah yang umum digunakan selama berabad-abad.
Sementara gula stevia berasal dari ekstraksi daun tanaman Stevia rebaudiana. Alternatif gula tebu ini menawarkan kelebihan rasa manis yang sangat konsentrat tanpa kalori.
Manfaat Masing-masing
Dengan kehadiran karbohidrat dan kalorinya, gula tebu dapat memberikan energi yang cepat, namun dapat meningkatkan risiko penyakit terkait gula darah. Sebaliknya, dikutip dari Healthline, gula stevia hadir sebagai opsi tanpa kalori dan membantu pengurangan asupan kalori harian dan mempengaruhi lebih sedikit peningkatan gula darah.
Karena bebas kalori, gula stevia juga mampu membantu menurunkan berat badan bila digunakan sebagai pengganti gula biasa. Gula stevia menyediakan sekitar 45 kalori per sendok makan (12 gram), serta dapat membantu tetap kenyang dengan lebih sedikit kalori.
Dalam beberapa kasus, gula tebu dapat menyediakan sedikit mineral, meskipun dalam jumlah kecil. Di sisi lain, gula stevia yang telah diolah kehilangan sebagian besar nutrisi dari daunnya, tetapi tetap menjadi pilihan tanpa kalori yang menguntungkan bagi mereka yang berusaha menurunkan berat badan.
Kekurangan Keduanya
Meskipun alami, gula tebu memiliki kelemahan, terutama terkait dengan dampaknya pada gula darah dan risiko kesehatan terkait obesitas. Di sisi lain, kekurangan utama dari gula stevia adalah memiliki rasa pahit bagi sebagian orang. Dan seperti gula tebu, dikutip dari Marathon Handbook, stevia juga dapat merangsang keinginan untuk makanan manis lebih banyak.
Penting untuk dicatat bahwa gula tebu dan gula stevia memiliki efek berbeda pada mikrobiota usus. Gula tebu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri usus yang tidak sehat, sementara stevia, dalam bentuk tertentu, dapat menghambat pertumbuhan strain bakteri usus yang bermanfaat.
Dalam memilih antara gula tebu dan gula stevia, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan. Gula tebu memberikan manfaat energi sekaligus membawa risiko terkait gula darah.
Sebagai pengganti tanpa kalori, gula stevia menawarkan solusi pemanis alami yang lebih ringan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari konsumsi gula stevia. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk memilih pemanis yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan preferensi masing-masing.
Pilihan Editor: 5 Manfaat Pemanis Stevia