Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jaga Kesehatan Mental, Begini Tips Mengatasi Oversharing di Media Sosial

Sesuatu yang terlalu banyak membagi kegiatannya bisa disebut oversharing. Apa dampaknya bila dilakukan di media sosial?

28 Juli 2023 | 15.01 WIB

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Perbesar
Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang melihat berbagi aktivitas sehari-hari kita sebagai pelepasan dari kekhawatiran sehari-hari. Selain mereka yang banyak menghabiskan waktu di rumah, banyak juga yang menggunakan media sosial untuk berbagi keseharian tentang apa saja yang mereka lakukan di siang hari yang bisa berupa foto atau video. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sesuatu yang terlalu banyak membagi kegiatannya bisa disebut oversharing. Pengasingan karena secara psikologis meniru oversharing di media sosial adalah kesepian dan mereka mencari perhatian melalui media sosial. Lantas, bagaimana mengatasi oversharing?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


1. Bahas sesuatu Yang bersifat umum

Untuk menghindari berbagi secara berlebihan, kamu dapat membicarakan hal-hal umum seperti cuaca saat ini, berita viral, atau hobi.Dengan mengelola percakapan dengan cara ini, Anda menghindari berbagi secara berlebihan. 

2. Lakukan Deeptalk dengan orang yang kamu percayai
Jangan ragu untuk melakukan percakapan mendalam dengan siapa pun, tetapi cobalah hanya dengan orang terpilih dan orang yang kamu percayai.

Hal ini karena deep talk adalah membahas sesuatu yang sangat sensitif dan personal sehingga tidak boleh ada yang mengetahuinya. Jangan biarkan rahasia terbongkar hanya karena kamu memberi tahu orang yang salah. 

3. Tentukan batasan dalam bercerita

Ketika kamu berbicara dengan orang lain, kamu harus memutuskan apa yang ingin dibicarakan dan hal-hal apa yang ingin kamu simpan sendiri.

Karena kamu memiliki tanggung jawab atas cerita yang kamu bagikan. Jadi menetapkan batasan dapat membantu kamu mengetahui topik apa yang ingin Anda bicarakan. 

4. Hindari libatkan privasi orang lain

Secara tidak sadar, ketika terlalu banyak bercerita, ada beberapa bagian cerita yang sebenarnya berhubungan dengan privasi orang lain.

Tentu hal ini harus di hindari karena dapat merusak citra kamu dan membuat orang lain berpikir negatif tentang kamu. Jadi pastikan cerita yang Anda bagikan dengan orang lain tidak melanggar privasi orang lain. 

5. Perhatikan lawan bicara kamu

Sebelum kamu mulai mengobrol, usahakan untuk selalu memperhatikan orang yang kamu ajak bicara. Jika kamu bersama seseorang yang baru saja kamu kenal, cobalah untuk tidak membicarakan hal-hal pribadi. Karena kamu tidak mengetahui karakter sebenarnya dari orang yang baru saja kamu temui, kamu harus berhati-hati.

Bicara tentang hal-hal umum. Jika dia bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi kamu, kamu dapat langsung mengatakan bahwa kamu tidak nyaman dengan topik tersebut. 

6. Hanya Bersifat Sementara

Bagi sebagian orang, oversharing ini biasanya bersifat sementara karena perlu didengarkan dari waktu ke waktu.

Untuk melakukannya, kamu harus terlebih dahulu dapat memahami ini. Menulis tentang perasaan kamu di media sosial dapat membuat kamu merasa lebih baik, tetapi kamu jarang memikirkan bagaimana pengaruhnya terhadap kamu di masa depan. 

Ya, ini tentang sedikit oversharing dan bagaimana menghadapinya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus