Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jakarta Fashion Week 2019 Penuh Ide Segar Para Desainer

Jakarta Fashion Week 2019 kaya Ide-ide segar dalam dunia mode yang menjadi keniscayaan dari perancang busana untuk merefleksikan tren fashion.

27 Oktober 2018 | 15.56 WIB

Maia Estianty saat tampil di Jakarta Fashion Week 2019. Tabloidbintang.com
Perbesar
Maia Estianty saat tampil di Jakarta Fashion Week 2019. Tabloidbintang.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ide-ide segar dalam dunia mode menjadi keniscayaan yang hadir dari perancang busana untuk merefleksikan tren fashion masa kini sebagai bagian dari industri kreatif. Ide yang disematkan dalam balutan busana pun bisa datang dari mana saja, seperti gaya hidup kekinian hingga sejarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desainer Dian Pelangi mengambil inspirasi dari Kota New York di Amerika Serikat dalam upayanya menerjemahkan gaya hidup kekinian bagi perempuan maupun pecinta fashion di media sosial. Siluet busana yang ditampilkan adalah perempuan perkotaan yang sibuk dengan pekerjaan, namun tidak meninggalkan unsur modis dengan gaya sportif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Memang sekarang tren sporty, beberapa desainer di luar negeri saat pekan mode banyak mengusung gaya tersebut. Jadi aku pikir, kali ini Dian Pelangi lebih tampil sporty dibanding seperti biasa, anggun dan elegan,” kata Dian di sela-sela ajang Jakarta Fashion Week 2019.

Penggunaan busana bertumpuk dan tabrak motif mewakili jiwa muda yang bebas berekspresi. Koleksi busana perempuan berdarah Palembang ini tampak seperti hypebeast versi modest dengan nuansa busana jalanan ala perempuan New York, mulai dari ikat pinggang dengan tulisan Dian Pelangi dan New York, hingga tas kecil dari Adidas melengkapi penampilan koleksinya itu.

Seorang model membawakan koleksi desainer Dian Pelangi bersama Wardah dalam perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Dian Pelangi dalam koleksinya terinspirasi dari Kota New York dengan menghadirkan siluet busana wanita perkotaan yang sibuk. TEMPO/Nurdiansah.

Koleksi sportif itu ditampilkan lewat lewat setelan jas, blazer, rok ketat, dan celana. Sepuluh koleksi terbaru Dian didominasi warna hitam dikombinasi warna merah muda, biru, kuning, dan oranye.

Kerudung pada koleksi kali ini pun terlihat penuh dengan kata-kata yang membangkitkan semangat dan logo Dian Pelangi. “Mengambil huruf atau tulisan karena terinspirasi dari status di media sosial seperti Instagram,” jelasnya.

Dia mengatakan kerudung menjadi salah satu kekuatan. Kata-kata yang disematkan dalam kerudung dapat menjadi pesan yang luar biasa.

Seorang model membawakan koleksi Norma Hauri bersama Wardah dalam perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. Wardah berkolaborasi dengan tujuh desainer, yakni ETU, Norma Hauri, Dian Pelangi, Barli Asmara, Zashi (Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar), dan Ria Miranda. TEMPO/Nurdiansah.

Gaya perempuan kekinian juga ditampilakan desainer Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar lewat label Zashi. Bedanya, koleksi milik Sungkar bersaudara kali ini terinspirasi dari kota Dubai, UEA. Busana dihadirkan dalam karakter dinamis dengan siluet yang unik dan longgar.

Zaskia mengatakan warna yang diaplikasikan pada koleksinya mengambil warna dari gurun pasir, seperti hijau tentara, pasair, perunggu, dan hijau zaitun.

“Sentuhan ruffle dan peplum mewakili topografi gurun yang dinamis,” katanya.

Di lain sisi, gaya busana pada masa lalu pun masih memiliki daya tarik. Bukan lagi dianggap kuno, gaya klasik juga dapat dijadikan sebagai identitas diri pemakainya, seperti yang ditampilkan desainer Barli Asmara yang terinspirasi dari kota Paris, Prancis.

Barli mengatakan koleksi kali ini penuh dengan filosofi, menyiratkan pesona tersembunyi yang dimiliki Jardin de Tuileries sebagai taman tertua dan terbesar di abad ke-17 yang berada di Place de la Concorde hingga Musee de Louvre, Paris.

Rama Dauhan, menampilkan koleksinya, Mirth dalam pagelaran bertajuk IN.TRND 18/19 di Jakarta Fashion Week 2019 pada 25 Oktober 2018/Rachmita Virdani

“Saya menarik garis lurus pada history value-nya, meski gaya masih kekinian jangan lupa cerita di belakangnya,” kata Barli.

Berbeda dengan koleksi Barli sebelumnya yang berdesain couture, desainer berkacamata itu kini lebih menampilkan busana siap pakai untuk menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat, khususnya kalangan menengah.

Dalam tampilan klasik masa renaissance itu, dia menampilkan warna klasik seperti rose gold, kuning, merah, hijau muda, yang semakin menambah kesan elegan dan berkelas dalam koleksi Parisian. Detail pola seperti polkadot, garis, rempel, dan floral diaplikasikan di atas material renda, kain sutera tipis, katun, rayon, crepe, organdi, dan rajut brokat.

Selain itu, sejumlah aksesori tak lupa disematkan untuk menambah keindahan pesona dalam karyanya seperti penggunaan topi anyam berukuran besar dan lebar hingga tas rajut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus