Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fashion Week (JFW) telah tumbuh menjadi salah satu perhelatan mode terbesar di Asia Tenggara. Sejak pergelarannya pertama kali pada tahun 2008, JFW telah menjadi salah satu sorotan utama dalam industri mode Indonesia yang diperhitungkan.
Tahun demi tahun, JFW terus mempertahankan posisinya sebagai platform universal bagi para pelaku industri fashion yang ingin terkait dengan desain, gaya, dan tren terkini. Lalu, bagaimana asal usul Jakarta Fashion Week hingga jadi pekan mode terbesar di Asia Tenggara?
Awal Mula Jakarta Fashion Week
Sejak awal, JFW telah menjadi juara bagi industri mode Indonesia. Selain menjadi tuan rumah di negara sendiri, melalui berbagai program seperti Indonesia Fashion Forward, insan kreatif Indonesia juga diundang untuk memeriahkan panggung mode di negara-negara luar.
Pada tahun 2008, Jakarta Fashion Week melakukan debutnya dengan gemerlap dan semarak. Bersama para perancang busana, sejumlah model memperagakan koleksi busana anyar di panggung catwalk yang membujur panjang. Gaun pesta dengan aksen unik hingga busana muslim dengan ornamen bordir khas menjadi daya tarik utama.
Ajang ini digelar oleh Femina Group, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dan Sunsilk. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Fauzi Bowo pada saat itu menekankan pentingnya industri kreatif, termasuk industri mode, sebagai penggerak ekonomi yang bernilai besar. Pernyataan ini sejalan dengan data Departemen Perdagangan yang mencatat kontribusi industri kreatif pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional mencapai 4,74 persen atau senilai Rp. 79,08 triliun.
Selain itu, industri mode dan fashion juga memberikan lapangan kerja signifikan, dengan lebih dari 1,6 juta orang bekerja di sektor ini antara tahun 2002-2006.
Perjalanan Tempat Pergelaran
Sejak debut hingga tahun 2011, JFW digelar di Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan. Pada tahun berikutnya, acara ini pindah ke Plaza Senayan dan kemudian ke Senayan City, yang menjadi tempat perhelatan JFW dari tahun 2013 hingga 2021.
Namun, pada tahun 2022, Jakarta Fashion Week pindah ke Pondok Indah Mall 3 (PIM 3) yang baru dibuka pada April 2021 di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pergelaran di PIM 3 pada tahun 2022 merupakan kali pertama sejak dimulainya pandemi di mana JFW digelar secara tatap muka.
Svida Alisjahbana, Ketua Umum JFW, menyatakan bahwa PIM 3 memiliki ruangan yang cukup besar untuk mengakomodasi seluruh rangkaian acara JFW. Selain itu, lokasi PIM 3 sangat strategis dan mudah diakses dari berbagai daerah di Jakarta, termasuk melalui MRT Jakarta.
Faktor lokasi yang strategis menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pemilihan PIM 3 sebagai tempat perhelatan JFW. Pengunjung dari berbagai daerah, seperti Pondok Labu, Cinere, Alam Sutera, Bintaro, dan Serpong, dapat dengan mudah mengakses lokasi ini.
Selain itu, Jakarta Fashion Week juga menghubungkan diri dengan MRT Jakarta, dengan fasilitas penjemputan dari Stasiun Lebak Bulus Grab.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Fashion
Pentingnya JFW sebagai acara mode nasional dan internasional tak luput dari perhatian pemerintah. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa JFW harus menjadi motor penggerak industri fesyen di Indonesia dan mampu menembus pasar global. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan industri fesyen di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi Kemendag, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya dan talenta yang luar biasa di bidang fesyen. Industri fesyen Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dan mampu menembus pasar internasional. Dalam upaya tersebut, Kementerian Perdagangan turut mendukung para pelaku usaha di sektor fesyen agar dapat berkembang lebih besar.
Jakarta Fashion Week telah menempuh perjalanan yang mengesankan sejak pergelaran pertamanya pada tahun 2008. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku industri, JFW telah tumbuh menjadi pekan mode terbesar di Asia Tenggara.
Acara ini tidak hanya meramaikan industri mode Indonesia, tetapi juga menjadi wadah bagi para desainer dan model Indonesia untuk bersaing di panggung mode global.
M RAFI AZHARI | DWI ARJANTO | DAFFA SIDQI
Pilihan Editor: Perkuat Ekosistem Modest Fashion Nasional, Pemerintah Gelar Jakarta Muslim Fashion Week 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini